WN Tiongkok Menyusup Jadi Pekerja Ilegal di Manado

Keberadaan penyusup asal Tiongkok itu diketahui setelah terjaring razia rutin.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 27 Feb 2016, 14:25 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2016, 14:25 WIB
WN Tiongkok Menyusup Jadi Pekerja Ilegal di Manado
Keberadaan penyusup asal Tiongkok itu diketahui setelah terjaring razia rutin. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Tim keamanan gabungan wilayah Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara, menangkap 11 warga negara asing (WNA) asal Tiongkok tanpa dokumen resmi. Kepastian status ilegal menyusul hasil pemeriksaan Kantor Imigrasi Kelas 1 Manado bersama aparat Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget.

"Kesebelas pekerja asing diduga asal Tiongkok itu didapati mendiami sebuah rumah di Kelurahan Paniki Bawah lingkungan II," kata Lurah Paniki Bawah, Trintje Amik, di kawasan perumahan Taman Sari Metropolitan Manado, Jumat, 26 Februari 2016.

Trintje menuturkan, pengungkapan terjadi setelah aparat gabungan berkeliling di wilayah Mapanget. Saat rumah para WNA didatangi, tidak ada satupun dari mereka yang mengerti Bahasa Indonesia. Mereka harus memanggil orang lain yang kemudian diketahui sebagai penerjemah mereka.


Aparat kemudian menanyai dan meminta mereka menunjukkan dokumen legal. Nyatanya, mereka tidak bisa menunjukkan satupun dokumen, baik paspor, KITAS maupun KITAP.

"Padahal mereka sudah dua bulan ada, dan sama sekali tidak melaporkan ke kelurahan kalau mereka berdomisili di tempat tersebut. Padahal seharusnya kami diberitahukan," kata Trintje.

Dia mengatakan, berdasarkan keterangan penerjemah para WNA itu, mereka menyelundup masuk ke wilayah Manado untuk ikut bekerja dalam pembuatan jalan tol Manado-Bitung. Hal itu dibenarkan Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Manado, Montano F Rengkung.

"Mereka tidak dapat menunjukkan paspornya saat kami memeriksa dokumen dan izin keimigrasian dan visanya juga tidak ada. Jadi, kita tidak bisa menentukan izin apa yang mereka pegang," kata Montano.

Para WNA itu kemudian dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas 1 Manado untuk dimintai keterangan. "Kami akan memprosesnya lebih lanjut jadi mereka kami bawa supaya dari berita acara pemeriksaan jawaban mereka jadi bukti bahwa paspornya tidak ada," tukas Montano.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya