UN di Bengkulu, Soal Bahasa Indonesia Jadi Matematika

Sebanyak 13 siswa kelas IPA terpaksa menunda pelaksanaan UN hingga lebih dari sejam.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 04 Apr 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2016, 13:30 WIB
Ujian Nasional
Ujian nasional berbasis komputer di Bogor (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bengkulu - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari pertama tingkat SMA/SMK di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, diwarnai kekacauan. Pangkal masalah terletak pada tertukarnya soal ujian nasional di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kecamatan Leak.

Pada sampul coklat bersegel tertulis soal ujian Bahasa Indonesia. Namun, panitia justru menemukan soal Matematika di dalamnya. Akibatnya, sebanyak 13 siswa kelas IPA terpaksa menunda pelaksanaan UN hingga lebih dari sejam.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Lebong, Andri Dharmawan mengatakan, seluruh soal itu belum sempat dibagikan. Mereka menghentikan kegiatan ujian sementara sambil menunggu soal mata ujian Bahasa Indonesia tiba di lokasi.

"Kami terpaksa menyicil untuk mengambil sisa soal cadangan di tiga sekolah terdekat," jelas Andri saat dihubungi, Senin (4/4/2016).

Kelebihan soal UN yang dicicil itu dari MAN Lebong Selatan sebanyak tiga soal, MAN Lebong Sakti  sebanyak tujuh soal dan MAN Lebong Utara sebanyak 13 soal.

Panitia terpaksa memberikan tambahan waktu selama 1,5 jam dari jadwal yang seharusnya dimulai pukul 07.30 WIB. Jadwal itu juga berakibat mundurnya jadwal ujian Kimia yang berlangsung setelah ujian Bahasa Indonesia.

Di tempat lain, dua siswa SMA Negeri 1 Kota Bengkulu menjalani ujian dari dalam Lembaga Pemasyarakatan Bentiring karena tersandung kasus hukum. Kepala LP Bentiring FA Widyo Putranto mengatakan, kedua siswa itu berinisial YS dan AP menjalankan ujian di ruangan khusus dan diawasi guru dari SMA Negeri 1 Kota Bengkulu.

"Ruangannya steril dan dikawal aparat kepolisian bersenjata lengkap," ujar Widyo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya