Liputan6.com, Jakarta Pengelola Konservasi Bandar Bakau Kota Dumai Darwis Moh Saleh menduga kelompok macan dahan yang mengungsi ke hutan mangrove merupakan dampak dari pengembangan kawasan industri Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan.
"Macan dahan ini bisa sampai ke hutan bakau dengan melewati bibir pantai dan kita duga berasal dari kawasan hutan di Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan," kata Darwis di Dumai, dilansir Antara, Jumat, 22 April 2016.
Binatang liar dengan habitat asli hutan itu, menurut Darwis, berasal dari daerah pinggiran Dumai tersebut. Namun, perluasan industri membuat macan dahan mengungsi mencari kehidupan baru.
Dijelaskan, spesies kucing bernama latin Neofelis diardii itu hanya bisa dilihat berkeliaran pada waktu malam hari di kawasan bandar bakau yang sudah memiliki keanekaragaman 25 jenis pohon.
Baca Juga
Keberadaaan satwa liar dilindungi negara di kawasan bandar bakau Dumai seluas 20 hektare ini terpantau berjumlah empat ekor, dua anak dan dua dewasa, dan sumber makanan ikan lumpur yang banyak tersedia.
"Kehadiran macan dahan telah menambah aneka satwa penghuni kawasan ini karena memang hutan bakau adalah habitat aslinya," ujar Ketua Pencinta Alam Bahari (PAB) Dumai itu.
Kawasan ragam mangrove ini, lanjut dia, telah menjadi habitat hidup sejumlah satwa hutan, seperti, kera ekor panjang jenis lutung, berang-berang, burung murai batu, punai, bangau, enggang, ayam hutan, ular bakau, musang dan lain-lain.
Pihaknya kini juga tengah mendorong pemerintah daerah agar membebaskan lahan areal konservasi bandar bakau ini dari PT Pelindo untuk dihibahkan menjadi hutan kota dalam rangka pelestarian mangrove dan wisata bahari.
Hutan kota nantinya bisa menjadi penawar luka dunia pariwisata Dumai yang melesu, dan bisa mengembangkan secara menyeluruh bandar bakau untuk meningkatkan kunjungan masyarakat dan penelitian ilmiah.
"Kunjungan masyarakat umum di luar penelitian ilmuwan mencapai 32 ribu orang. Karena itu, bandar bakau ini sangat potensial untuk dikembangkan jadi wisata alam dan bahari daerah," kata Darwis.
Wali Kota Dumai Zulkifli AS menyatakan siap mendukung program wisata alam dan bahari yang ada. Dia juga meminta instansi terkait untuk berkoordinasi dengan pengelola bandar bakau mewujudkan hutan bakau.
"Mendukung konservasi mangrove yang terlengkap di Provinsi Riau dengan membuat program peningkatan wisata alam dan budaya yang ada," ujar Zul AS.