Liputan6.com, Denpasar - Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Bali, menerima jenazah Amokrane Sabet (49) setelah ditembak mati polisi karena melawan saat ditangkap.
Jenazah Amokrane yang merupakan petarung Mixed Martial Arts (MMA) itu dibawa ke kamar jenazah rumah sakit setempat sekitar pukul 14.00 Wita. Pria berkewarganegaraan Prancis itu sempat meresahkan warga Desa Berawa, Canggu, Kuta Utara, sehingga dilaporkan ke polisi.
"Tunggu ya, jenazah Amokrane Sabet baru kita terima dan belum kita visum," kata dr Dudut Rustiyadi, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, di Denpasar, seperti dikutip Antara, Senin (2/5/2016).
Baca Juga
Di depan ruang instalasi Forensik RSUP, terlihat enam anggota kepolisian berjaga-jaga, dan tampak sejumlah media menanti keterangan pers dari dokter forensik yang masih melakukan visum terhadap jenazah warga Prancis itu.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Amokrane Sabet sempat melakukan perlawanan saat hendak ditangkap kepolisian di Banjar Tegal Gundul, Tibubeneng, Kuta utara.
Saat hendak ditangkap paksa, Amokrane sempat menusuk seorang anggota kepolisian Polsek Kuta Utara, A.A Putu Sudianta, sehingga polisi bertindak tegas dengan menembak Amokrane hingga tewas di lokasi kejadian.
Akibat peristiwa itu, seorang anggota kepolisian ikut tewas dalam penangkapan Amokrane itu.
Advertisement