Menunggu 15 Bunga Rafflesia Arnoldii Mekar

Pemandu siap mengantar wisatawan yang akan menyaksikan mekarnya bunga-bunga Rafflessia arnoldii.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 10 Mei 2016, 09:03 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2016, 09:03 WIB
Bunga Rafflessia Arnoldii
Menunggu 15 Bunga Rafflessia Arnoldii Mekar

Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 15 calon bunga Rafflesia arnoldii akan mekar di kawasan hutan di sekitar Desa Manau Sembilan, Kabupaten Kaur, Bengkulu. Calon bunga atau dalam bentuk knop tersebut berada dalam satu lokasi habitat.

"Di lokasi habitat itu kami menemukan dua bunga Rafflesia arnoldii yang sedang mekar dan delapan bunga yang sudah selesai mekar," kata Koordinator Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka, Noprianto, dilansir Antara, Senin, 9 Mei 2016.

Ia mengatakan knop atau disebut juga bonggol tersebut memiliki ukuran beragam dan diperkirakan mekar dalam waktu bergantian. Berdasarkan identifikasi anggota komunitas, bunga tersebut dipastikan jenis arnoldii bila melihat dari ramenta, warna dan ukuran bunga.

"Ukuran bunga mencapai 70 sentimeter dan 87 sentimeter dan jenis bunga ini dipastikan arnoldii," ucap dia.


Norprianto menambahkan, di lokasi tersebut juga ditemukan habitat bunga Rafflesia jenis bengkuluensis. Anggota komunitas sudah mengidentifikasi habitat bunga Rafflesia di lokasi tersebut dan membuat jalan setapak untuk memudahkan pengunjung mengakses wilayah itu.

Menurut dia, perjalanan menuju lokasi tidak terlalu sulit. Dari Desa Manau Sembilan, Kecamatan Padang Guci Hulu, kita dapat menggunakan kendaraan roda dua selama 20 menit.

"Setelah sampai di Bendungan Cawang Kidau diteruskan berjalan kaki selama 15 menit menuju lokasi. Anggota komunitas kami menyediakan pemandu bila ada wisatawan yang ingin melihat habitat bunga itu," kata Noprianto.

Sementara dari Kota Bengkulu membutuhkan waktu empat jam berkendara roda empat menuju Padang Guci yang berjarak lebih 100 kilometer. Bunga Rafflesia arnoldii merupakan bunga langka yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya