Cadas Gantung, Surga Tersembunyi di Sudut Kuningan

Selain Cadas Gantung, ada beberapa tempat indah dan sejuk untuk dikunjungi di lokasi tersebut.

oleh Panji Prayitno diperbarui 15 Mei 2016, 20:04 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2016, 20:04 WIB
20160515-candi gantung
Candi Gantung di Kuningan, Jawa Barat menyajikan panorama keindahan alam yang memikat mata. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Potensi wisata kabupaten Kuningan di bagian timur ini memang belum banyak tergali. Ada beberapa tempat indah yang pantas untuk dikunjungi.

Salah satunya adalah lokasi bernama Cadas Gantung yang berada di desa Citundun, Kecamatan Ciwaru, Kuningan, Jawa Barat. Perjalanan panjang menyusuri bagian timur Kabupaten Kuningan memberi pengalaman yang sangat luar biasa.

Sebab, kawasan ini merupakan terbilang jarang dikunjungi wisatawan. Belakangan, tempat ini mulai ramai dikunjungi lantaran kekuatan sosial media mengeksplorasi tempat yang indah dan sejuk ini.

Pantauan Liputan6.com, jalanan menanjak curam dan berkelok, membuat sejumlah pengunjung harus bersabar dan mengasah tehnik mengemudi agar tidak terperosok.

Cadas Gantung sendiri merupakan hamparan dataran yang dahulunya sawah dan sekarang nampak seperti sebuah padang rumput yang indah dikelilingi perbukitan serta berhutan lebat.

Kombinasi pemandangan yang indah dan jarang ditemui di sekitaran wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan atau disingkat Ciayumajakuning.

Selain mengandalkan panorama alam, cadas gantung juga mengandalkan keunikan Curug Walet untuk menarik pengunjung. Curug itu sendiri merupakan air terjun yang jaraknya sekitar 700 meter dari Cadas Gantung atau sekitar 1,7 kilometer dari desa.

Curug ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter serta memiliki debit air yang stabil tidak bergantung pada musim.

Air curug walet ini sangat jernih dan segar karena merupakan aliran langsung dari sumber mata air pegunungan yang berada di atasnya.

"Untuk menuju cadas gantung dan curug walet pengunjung harus berjalan kaki dengan medan yang cukup menanjak melintasi perkebunan pinus dan perkebunan kopi warga," sebut Humas Komunitas Kelompok Sadar Wisata Desa Brapala Ismed, Minggu (15/5/2016).

Ia mengaku, sementara ini pengelola baru bisa membenahi jalan menuju cadas gantung dan air terjun. Fasilitas lainnya masih dalam proses pembuatan.

Untuk toilet atau kamar kecil sementara baru tersedia di lokasi pos retribusi menggunakan rumah Lurah atau warga yang kebetulan lokasinya berada di dekat pos.

Retribusi yang dibebankan pada pengunjung sementara ini sesuai Perdes yakni Rp 5.000. Namun tetap dalam penyesuaian dan bisa menggunakan tarif lama Rp 3.000.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya