Penembak Misterius Tewaskan Satpam Perusahaan di Riau

Suara tembakan terdengar begitu posisi mobil sejajar dengan satpam perusahaan itu.

oleh M Syukur diperbarui 20 Mei 2016, 14:31 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 14:31 WIB
Penembak Misterius
Suara tembakan terdengar begitu posisi mobil sejajar dengan satpam perusahaan itu.

Liputan6.com, Pekanbaru - Penembak misterius menewaskan satpam yang tengah menjaga alat berat di areal 190 HPHTI PT Arara Abadi di Kecamatan Tapung Hilir, Kampar, Riau. Korban bernama Lamhot Samosir itu sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, tapi nyawanya tak tertolong lagi.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo menyebutkan, korban ditembak pengemudi mobil Taft Hiline di pinggir jalan pada Kamis, 19 Mei 2016, sekitar pukul 23.00 WIB.

"Pelaku menembaknya dari dalam mobil dan masih diselidiki kepolisian setempat," ujar Guntur di Pekanbaru, Riau, Jumat (20/5/2016).

Guntur menyebutkan, kejadian bermula sewaktu korban dan rekannya Andika Pilian menjaga alat berat di lokasi tersebut. Kala itu, datang sebuah mobil dan korban langsung berdiri di pinggir jalan.

Korban, sambung dia, bermaksud untuk menanyai dan memeriksa siapa saja di dalam mobil. Tiba-tiba, suara tembakan terdengar begitu posisi mobil sejajar dengan korban.

"Setelah suara tembakan, mobil tadi langsung kabur. Korban kemudian menyebut kepada rekannya bahwa dia ditembak orang di dalam mobil. Begitu dicek rekannya, bagian perut korban mengeluarkan darah," tutur Guntur.

Andika langsung membawa korban ke belakang alat berat dan tak lama kemudian datang mobil tim security PT Arara Abadi serta membawa korban ke Puskesmas Tapung Hilir.

"Di puskesmas tersebut, korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," kata Guntur.

Saat ini, kata Guntur, petugas masih melacak penembak misterius tersebut. Ciri-ciri mobil sudah dikantongi, yaitu bewarna putih, jenis Taft Hiline, ada lampu sorot dan pegangan lampu sorot.

"Saksi-saksi juga diperiksa untuk mengetahui motif kejadian ini. Dalam kejadian ini, tidak ada perangkat alat berat ataupun aset perusahaan yang dicuri," ucap Guntur.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya