Liputan6.com, Magelang - Warga Kota Magelang yang selama ini nyaman dan damai belakangan ini terusik oleh kasus penembakan misterius yang diduga menggunakan senapan angin.
Kasus penembakan dengan korban sedikitnya 13 orang tersebut terjadi di pusat keramaian di kota gethuk tersebut, yakni di kawasan Pecinan Jalan Pemuda, Jalan Ikhlas, dan Jalan Tidar.
Korban penembakan sebagian besar kaum perempuan. Dari 13 korban, 12 orang di antaranya perempuan. Kasus ini bahkan sempat menjadi perhatian nasional. Kepolisian Resor Magelang Kota pun bergerak cepat dengan membentuk tim pencegahan maupun ungkap kasus.
Seorang korban penembakan, pedagang buah di Jalan Ikhlas Kota Magelang, Santi Rahayuningsih (20) warga Magersari, Kota Magelang mengatakan penembakan terjadi pada Senin (18/4), sekitar pukul 22.00 WIB.
Ketika itu, korban mengira ada tikus di tokonya, ternyata setelah dilihat ada goresan di dinding tripleksnya.
"Saya kira ada tikus, terus tembakan kedua mengenai keranjang buah. Tembakan yang ketiga mengenai paha hingga saya terjatuh terus sembunyi di balik keranjang buah," katanya di Magelang, dikutip Antara, Selasa (17/5/2016).
Ia menuturkan tembakan ketiga mengenai pahanya. Spontan, dia merasakan nyeri, kemudian dilihatnya ada bekas seperti suntikan di paha kanannya.
Baca Juga
Santi menduga penembakan dilakukan dari Jalan Jenderal Sudirman yang terpisah dengan saluran air dengan Jalan Ikhlas. Saat itu ada mobil warna hijau. Kemudian di belakang mobil tersebut ada tiga anak mengendarai sepeda motor.
"Saya tidak punya masalah pribadi. Setelah kejadian mobil Carry dan sepeda motor yang parkir di seberang jalan itu langsung kabur ke arah selatan," ujarnya.
Pasca-kejadian tersebut, dia menambahkan, tokonya tutup lebih awal. Biasanya tutup pukul 22.00 WIB, namun sekarang tutup pukul 21.00 WIB.
"Kami khawatir dengan kejadian tersebut. Kami berharap petugas segera menangkap pelakunya," katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyayangkan atas tindakan teror oleh orang tidak dikenal yang melakukan penembakan dengan senapan angin tersebut.
"Saya sangat menyayangkan tindakan teror tersebut, mudah-mudahan pelakunya bisa segera ditangkap," katanya.
Ia mengapresiasi tindakan yang dilakukan jajaran Polres Magelang Kota yang langsung mengambil langkah guna mengantisipasi teror tersebut. Mudah-mudahan bisa segera dapat diselesaikan dengan baik dan harapannya pelaku segera tertangkap.
"Jangan begitulah, kasihan yang dicederai itu juga orang biasa, apa motifnya," katanya.
Menurut dia dengan adanya teror penembakan dengan senapan angin tersebut kondusivitas Kota Magelang tetap normal, nyaman, dan baik.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi saat melakukan kunjungan di Jawa Tengah menyempatkan untuk mengunjungi Polres Magelang Kota.
Ia mengatakan kasus penembakan tersebut menarik perhatian publik dan pemerintah pusat. Kasus itu menjadi semakin hangat setelah media massa lokal maupun nasional mengangkatnya menjadi pemberitaan.
Ia menyebut Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajaran Polri untuk menindaklanjuti kasus yang mengakibatkan 13 korban terluka tersebut.
"Kata Presiden saat itu jangan anggap remeh masalah ini. Cari dan tangkap pelakunya. Termasuk juga meminta penjagaan pada masyarakat dan lindungi masyarakat," kata Sigit.
Ia mengatakan polisi harus segera mengungkap pelaku penembakan dan juga bisa mengembalikan rasa aman pada masyarakat. Apalagi, saat ini kasus tersebut menjadi perhatian di wilayah lain untuk menjaga rasa aman.
Memburu Penembak Misterius
Kasus teror ini menarik perhatian Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Yogyakarta untuk mengklarifikasi ke Polres Magelang Kota.
Asisten Bidang Penyelesaian Laporan, ORI Perwakilan Yogyakarta, Nugroho Andrianto mengatakan kasus penembakan yang terjadi di Kota Magelang ini bagian dari keamanan dan kenyamanan warga. Hal ini menjadi bagian pelayanan publik yang dilakukan Polres.
"Kami ke sini dalam rangka minta klarifikasi dan koordinasi sekaligus memastikan kejadiannya seperti apa dan yang penting adalah upaya yang dilakukan Kapolres dan jajarannya untuk mengungkap kasus tersebut," kata dia.
Ia menuturkan upaya yang dilakukan Kapolres ini penting dan merupakan bagian untuk mengembalikan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang beberapa hari ini agak terganggu karena ada kasus penembakan.
"Kami ingin memastikan upaya-upaya yang sudah dilakukan dari pihak polres dalam rangka mengungkap sekaligus upaya dalam rangka mencegah supaya jangan sampai kasus penembakan kemarin terulang kembali," tutur Nugroho.
Berdasarkan data dan informasi yang disampaikan Kapolres, menurut dia, sudah banyak yang dilakukan Polres Magelang Kota, yakni membentuk tim pencegahan dan tim ungkap kasus.
Ada tujuh tim, masing-masing terdiri atas empat hingga lima anggota sehingga cukup signifikan untuk mengungkap kasus tersebut.
Selain itu, katanya, Kapolres sudah koordinasi dengan pihak Polda Jateng dan polda telah membackup dengan menurunkan tim intel dan reserse kriminal, kemudian besuk rencananya menerjunkan tim labfor untuk memastikan bagaimana terjadinya penembakan itu.
"Sesuai tugas dan fungsi kami, ombudsman ini adalah pengawas. Poinnya kalau kapolres nanti ternyata tidak cepat mengungkap maka kami ingatkan lagi agar segera diungkap," kata dia.
Kepolisian Resor Magelang Kota terus bekerja keras untuk memburu pelaku penembakan tersebut dan pada Jumat (29/4) menangkap seorang terduga penembakan di Magelang bernisial S, warga Rejosari, Kelurahan Magersari, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Kapolres Magelang Kota AKPB Edi Purwanto mengatakan kepolisian pada sekitar pukul 03.00 WIB bisa mengamankan salah satu yang diduga pelaku penembakan.
"Adiknya berinisial SR yang kami cari tidak ada. S ditangkap di rumahnya sedang memakai sabu-sabu. S memiliki senapan angin dan barang tersebut sudah diamankan petugas," ucap dia.
Ia mengatakan hingga saat ini belum diketahui motif penembakan tersebut, sedangkan petugas masih mendalami kasus tersebut.
Ia menyebutkan dari rumah S diamankan satu pucuk senapan angin dan beberapa butir peluru senapan angin.
Setelah mengamankan S, Polres Magelang Kota berhasil mengamankan terduga pelaku penembakan berinisial SS alias P pada Kamis malam, 5 Mei 2016.
Namun, Kapolres belum bisa memastikan SS adalah tersangka penembakan yang diduga menggunakan senapan angin itu. Pihaknya masih berupaya keras mencari bukti yang lengkap dan sampai sekarang masih menduga-duga.
"Masih sebatas dugaan-dugaan. Siapa tahu SS bukan pelakunya atau ada orang lain yang melakukannya. Bisa juga orang lain itu terkait dengan SS," kata dia.
Ia mengatakan SS diamankan karena tersangkut kasus pidana lain, yakni penganiayaan dan kasus pengeroyokan yang terjadi di sekitar tempat hiburan Happy Puppy pada 18 April 2016.
"Dalam kasus pengeroyokan, kami amankan barang bukti samurai dan senapan angin. SS masih kami tahan untuk penyelidikan lebih lanjut," tutur Edi.
Ia menuturkan korban penembakan yang diduga menggunakan senapan angin sebanyak 13 orang, terdiri atas 12 perempuan dan satu laki-laki. Guna mengungkap kasus penembakan tersebut, pihaknya masih membutuhkan alat-alat bukti yang lengkap.
"Kasus ini memang pekerjaan rumah kami yang berat. Kami masih bekerja keras untuk mengumpulkan bukti. Kami harap juga bantuan warga untuk memberi informasi terkait kasus ini atau korban lain yang juga bisa melapor ke kami," kata Edi.
Advertisement