Liputan6.com, Trenggalek - Seorang pengusaha rental alat berat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu sore tadi, tewas tertimpa unit ekskavator miliknya sendiri yang melorot dan terguling saat uji coba pascaperbaikan.
"Alat berat itu rusak lalu diperbaiki di lokasi galian (pertambangan) dan sedang proses ujicoba mesin," ucap Kepala Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh Suprianto di Trenggalek, seperti dilansir Antara, Minggu (26/6/2016).
Baca Juga
Insiden yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di areal pertambangan kaolin Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh itu menyebabkan Gufron (55), pengusaha alat berat asal Kecamatan Durenan tewas di lokasi kejadian.
Advertisement
Sulitnya medan serta beban tonase alat berat membuat proses evakuasi korban yang tertimpa bodi ekskavator berlangsung lama.
Baca Juga
Menurut keterangan Suprianto, jasad korban baru bisa dikeluarkan dari tumpukan material batu dan badan ekskavator sekitar pukul 18.19 WIB lalu dibawa ke rumah duka di Desa Durenan.
"Kejadian ini murni kecelakaan kerja. Tidak ada unsur kesengajaan," kata Kapolsek Suruh AKP Yasir.
Selesai mengevakuasi korban, lokasi kejadian saat ini diberi garis polisi. Sementara ekskavator masih dibiarkan terbalik di lokasi reruntuhan dengan kondisi rusak berat.
Menurut Yasir, kronologi kecelakaan kerja terjadi saat Gufron selaku pemilik alat berat memperbaiki ekskavatornya yang ngadat atau mengalami kerusakan mesin di lokasi pertambangan kaolin di Desa Mlinjon.
Selesai memperbaiki dari pagi hingga sore sekitar pukul 15.25 WIB, kata Yasir, korban bermaksud mencoba sistem hidrolis serta fungsi mesin ekskavator miliknya itu untuk mengeruk tebing di lokasi yang sama.
"Saat mesin dihidupkan itulah tiba-tiba tanah pijakan ekskavator ambrol, sehingga menyebabkan alat berat melorot dan terguling ke sisi kiri bersama korban," ujar dia.