Liputan6.com, Yogyakarta - Terapi fobia kucing bisa dilakukan sembari menyeruput kopi. Seperti konsep yang dilakukan di sebuah kafe kucing di Jalan Bougenville Selokan Mataram, Sleman, Yogyakarta.
Kafe yang buka dari pukul 14.00-23.00 WIB ini pada awalnya menawarkan sensasi ngopi sambil bermain kucing. Namun dalam perjalanannya 16 ekor kucing yang berada di kafe tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pemanis.
Melainkan juga sarana penyembuhan orang yang memiliki ketakutan terhadap hewan jinak berbulu ini.
Advertisement
"Pengunjung yang datang bukan semuanya penyuka kucing, ada juga yang takut kucing dan ternyata mereka yang fobia kucing perlahan-lahan bisa mengendalikan ketakutannya dan lebih tenang ketika dekat dengan kucing," ujar Rosalia Setiawati, salah satu pemilik kafe di Yogyakarta, Minggu 24 Juli 2016.
Ia menuturkan biasanya pengunjung yang fobia kucing diajak oleh teman-temannya nongkrong di kafe ini. Saat teman-temannya bermain dengan kucing, orang yang fobia hanya diam saja bahkan menjauh.
Namun, hal itu tidak berlangsung lama sebab kucing-kucing yang ada di kafe cenderung tenang dan tidak agresif.
"Orang yang fobia itu perlahan mulai memberanikan diri bermain kucing mulai dari menyentuh bulu perlahan sampai menggoda kucing," ucap dia.
Kafe yang berdiri pada awal tahun lalu ini mengeluarkan 16 ekor kucing secara bergantian, yakni dari siang sampai petang dan mulai petang sampai tutup.
Jenis kucing yang dipelihara, antara lain American Short Hair, Maine Coon, Munchkin, Exotic Short Hair, Persia, dan lokal.
Rosa menjamin seluruh kucing terpelihara dengan baik serta kesehatannya selalu terpantau. Ruangan kafe pun tidak berbau kucing sama sekali, sehingga dipastikan tetap menimbulkan rasa nyaman bagi pengunjung.
Interior ruangan dibuat menyesuaikan dengan kesenangan kucing, seperti rak-rak berlubang yang digantung di tengah ruangan.
Beberapa persyaratan, kata dia, juga diterapkan bagi pengunjung kafe, antara lain, dilarang memberi makan dan minuman kepada kucing, tidak memaksa untuk menggendong kucing apabila hewan tersebut tidak mau.
Selain itu, dilarang memotret kucing dengan lampu kilat, dan pengunjung wajib menggunakan cairan disinfektan yang disediakan di pintu saat masuk dan keluar dari kafe.
Harga menu makanan dan minuman yang berkisar Rp 16.000-37.000.
"Pendapatan kafe juga untuk biaya pemeliharaan kucing dan juga pengunjung bisa bermain dengan kucing secara gratis tidak dibebankan charge, berbeda dengan kafe serupa di kota lain," tutur Rosa.
Ifa Mardiana, pengunjung kafe mengaku sengaja datang untuk nongkrong dan bermain dengan kucing. Mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta ini mengaku pecinta kucing. Namun ia tidak mungkin memelihara kucing karena dia hanya indekos di Yogya.