Liputan6.com, Makassar - Sebelum tewas dalam peristiwa penembakan di dekat pos sekat Desa Towu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulteng, Rabu, 27 Juli 2016, sekitar pukul 12.30 Wita, Serda Ilman anggota Intel Tim Tinombala sempat menghubungi mamanya, Siti Aminah via telepon, Minggu 24 Juli 2016.
"Dia tanyakan bagaimana kabar saya dan keluarga lainnya di kampung," tutur Siti Aminah saat menerima jenazah almarhum di kediamannya di Jalan Rumbia, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Kamis (28/7/2016).
Saat tiba di kediaman, jenazah almarhum yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Abdullah dan Siti Aminah tersebut disambut dengan upacara militer. Upacara itu dihadiri langsung Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan beserta Danrem 142 Tatag Kolonel Inf Tandyo Budi R.
"Jenazah almarhum rencananya langsung dimakamkan hari ini di Taman Pemakaman Umum Biraeng Kabupaten Pangkep," kata Siti Aminah.
Dari data yang dihimpun Liputan6.com, kejadian berawal saat anggota intel satgas Tinombala yang berjumlah tujuh orang, masing-masing lima personel intel dan dua warga dipimpin Kapten Inf Khalef naik menuju gua yang berada di belakang Desa Towu melalui tangga Tower XL Towu yang berada di jalan trans Sulawesi.
Setelah sampai di tempat kejadian perkara (TKP), Khalef bersama Serda Ilman menggali tanah saat lima orang lainnya masuk ke dalam gua karena diperkirakan menjadi tempat penimbunan senjata api (senpi).
Pada saat penggalian dan pencarian senjata, tiba-tiba mereka diberondong tembakan dari atas ketinggian. Tepatnya jarak ± 20 meter yang dilakukan oleh satu tim anggota Brimob pos sekat Towu.
Baca Juga
Mendengar suara tembakan itu, kelima anggota satgas intel lalu tiarap sambil berteriak memberi tahu kepada anggota Brimob pos yang memberondongnya jika mereka juga anggota Satgas Tinombala Tim 1.
Namun, teriakan tim intel dari bawah gua tak didengar sehingga tim anggota Brimob tetap terus memberondong peluru ke arah tim intel dan mengakibatkan Serda Ilman terkena tembakan di kepala bagian belakang dan meninggal dunia di TKP.
Selanjutnya, tim anggota Brimob mencoba menyisir ke bawah goa dan mendapati ketujuh anggota tim intel dalam posisi tiarap. Ketujuh anggota intel tersebut disuruh membuka baju dan senjata yang mereka bawa dirampas. Anggota Brimob lalu meninggalkan mereka begitu saja.
Anggota satgas intel kemudian mengangkat jasad Serda Ilman ke jalan raya dan menahan mobil truk untuk membawa korban ke Desa Tokorondo. Setelah sampai di Tokorondo, mereka dijemput mobil ambulans dari Yonif 714 selanjutnya dievakuasi ke RS Poso.
Adapun tujuh personel satgas intel tersebut adalah Kapten Inf Khalef dari Sanda Kopassus, Serma Agus Den Intel Dam 7, Serda Erwin Sanda Kopassus, Pratu Marfil Sanda Kopassus, Serda Muhammad Ilman serta dua orang masyarakat yang mengantar sebagai petunjuk lapangan. (Eka Hakim)