Jatuh Bangun Abah Uju, Pendiri Onthel Pustaka Asal Purwakarta

Abah Uju berkeliling keluar masuk desa menggunakan onthel sambil menjajakan buku bacaan.

oleh Abramena diperbarui 06 Agu 2016, 15:02 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2016, 15:02 WIB
Jatuh Bangun Abah Uju, Pendiri Ontel Pustaka asal Purwakarta
Abah Uju (berbaju hitam), pendiri Ontel Pustaka kini membuka perpustakaan mini di rumahnya. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Usia senja tidak menjadi hambatan bagi Abah Uju (68) untuk beraktivitas. Bapak dua anak asal Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, itu setiap pagi mengayuh sepeda onthel, berkeliling dari satu desa ke desa lain di wilayah kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat tersebut.

Sambil berkeliling, pensiunan BUMN di bidang perkebunan itu membawa serta buku yang siap dibaca warga, terutama oleh anak-anak. Abah Uju mengaku menjalankan Onthel Pustaka miliknya sejak 1988 lalu saat masih bekerja. Kala itu, ia biasa berkeliling sehabis bekerja sebagai mandor sadap getah karet.

"Setelah Abah pensiun, setiap pagi sudah bisa berkeliling. Dulu Abah baru bisa keliling bawa sepeda dan buku dari jam 2 siang sampai jam 5 sore. Sehari biasanya bisa sampai ke 10 desa," tutur Abah Uju, Jumat, 5 Agustus 2016.

Abah Uju mengatakan minat baca masyarakat, terutama anak-anak, harus terus dikawal dengan penyediaan buku. Namun, literatur buku miliknya saat ini masih sangat kurang. Apalagi, buku miliknya sering hilang karena warga yang meminjam tidak mengembalikan.

"Abah mah ikhlas saja karena yang terpenting tujuan Abah untuk menjadikan masyarakat gemar membaca dapat tercapai. Pembaca buku-buku yang Abah bawa dapat mencapai 560 orang dengan satu koordinator di masing-masing desa," tutur Abah Uju.
 
Seiring dengan koleksi buku yang semakin bertambah, lelaki yang piawai membuat suling bambu itu menyulap salah satu ruangan di rumahnya menjadi perpustakaan mini. Setelah perpustakaan berdiri, bantuan mulai berdatangan, baik dari pemerintah maupun swasta.

"Abah buat ruangan di rumah Abah menjadi perpustakaan mini. Pemerintah, swasta, mahasiswa, bahkan masyarakat banyak yang menyumbang buku. Koleksi buku dan majalah milik Abah sekarang sudah mencapai 15.438 buah," kata Abah Uju.

Atas dedikasinya mencerdaskan bangsa, pemerintah menaruh perhatian. Oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Abah Uju bahkan diangkat dan dijadikan pegawai Pemerintah Kabupaten Purwakarta sebagai tenaga harian lepas (THL) dengan honor Rp 2,5 juta per bulan.

Dedi memberikan tugas tambahan kepada Abah Uju, yakni harus mengajarkan cara pembuatan suling bambu di Pendopo Purwakarta.

"Abah diminta oleh Pak Bupati untuk mengajarkan cara membuat suling di pendopo. Kata Pak Bupati ada honornya. Abah, mah, alhamdulillah saja dengan catatan Abah tidak bisa meninggalkan tugas Abah," ujar Abah Uju.

Tak sampai di situ, Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga akan membangun Saung Baca dan menginstruksikan kepada seluruh pegawai agar memberikan sumbangan berupa buku atau majalah untuk menambah literatur di Saung Baca yang akan dikelola oleh Abah Uju.

Seperti disampaikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

"Kita bangunkan Saung Baca dan tambah koleksi bukunya. Keikhlasan pengabdian Abah Uju harus diapresiasi oleh seluruh masyarakat Purwakarta," kata Bupati Dedi saat berkunjung ke ruang perpustakaan mini milik Abah Uju.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya