2 Negara Dukung Pendirian Museum Sepeda Ontel di Bandung

Meski didukung 2 negara, namun pendirian museum ini belum mendapatkan respons dari pemerintah kota dan provinsi.

oleh Arie Nugraha diperbarui 12 Jun 2016, 10:53 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2016, 10:53 WIB
2 Negara Dukung Pendirian Museum Sepeda Ontel di Bandung
Meski didukung 2 negara, namun pendirian museum ini belum mendapatkan respons dari pemerintah kota dan provinsi. (Arie Nugraha/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Sekelompok warga yang tergabung dalam Paguyuban Sepeda Baheula (PSB) Jawa Barat berencana mendirikan museum sepeda di Bandung, Jabar. Namun sudah dua tahun pengajuannya belum mendapatkan respons dari pemerintah kota dan provinsi.

Meski begitu Ketua Bidang Seni Budaya dan Pendidikan PSB Jawa Barat Uus M Husni mengatakan, persiapan materi untuk museum sepeda ini justru mendapat dukungan dari Cekoslovakia dan Belanda.

"Karena memang ada respons dari Ceko kemudian dari Belanda. Museum Belanda pun sudah ketemu pada saat Bandung Lautan Ontel, beliau berharap di Bandung didirikan museum. Dan mudah-mudahan koleksi-koleksi yang ada di museum, baik dari Belanda maupun Ceko juga bisa dikirimkan nanti sebagai bahan inventaris museum di Bandung," ujar Uus di Bandung, Jabar, (10/6/2016).

Baca Juga

Uus M Husni menyebutkan, jumlah koleksi museum sepeda Cekoslovakia dan Belanda yang akan dihibahkan rencananya sebanyak 1.500 unit. Bahkan, kata Uus, kepala museum sepeda di negara tersebut bersedia memberikan surat dukungan pendirian museum ini di kota yang dipimpin oleh Ridwan Kamil.

PSB Jawa Barat mengklaim, alasan Bandung harus memiliki museum sepeda, karena ribuan sepeda ontel kategori International Veteran Cycle Asosiation itu berada ibu kota Jawa Barat tersebut.

"Selain jadi lokasi dokumentasi sejarah sepeda, adanya museum ini dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul atau pun menjadi pendidikan bagi masyarakat," tambah dia.

Uus menuturkan, jajarannya juga berencana membangun bengkel reparasi sepeda baheula di satu kompleks dengan museum tersebut. Alasannya, banyak sekali para pencinta dan kolektor sepeda baheula yang merasa kesulitan memperbaiki tunggangannya, diakibatkan suku cadang yang sulit diperoleh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya