Liputan6.com, Pontianak - Wali Kota Pontianak Sutarmidji mendadak memanggil Azril Nawawi, seorang pelajar SMPN 1 Pontianak, untuk maju ke atas mimbar. Sesaat kemudian, mata Azril berkaca-kaca.
Setelah berada di atas panggung, Sutarmidji memerintahkan ajudannya untuk mencatat nama dan nomor telepon orangtua Azril. Ia bukan hendak menghukum melainkan untuk memberikan sebuah sepeda sebagai hadiah atas sikap sempurna Azril saat Indonesia Raya berkumandang di halaman Masjid Raya Mujahidin, Kota Pontianak, Minggu, 7 Agustus 2016.
Aturan sikap sempurna dalam menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan.
"Saya lihat tadi yang mengikuti upacara dengan tertib adalah Azril ini. Saya akan berikan hadiah sepeda untuk dia," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji, dalam keterangan yang diterima Liputan6.com.
Tak hanya memberi hadiah, Sutarmidji juga sempat menyindir sikap sejumlah siswa yang tidak tertib saat upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia berlangsung. Untuk itu, ia meminta kepada para guru di sekolah untuk mengevaluasi siswa didiknya serta memberikan pembinaan dalam hal baris-berbaris.
"Saya lihat tadi masih ada yang memegang tas, menoleh ke kiri dan ke kanan. Kalau tidak disiplin, apa yang bisa diharapkan dari para generasi muda," ujar Sutarmidji.
Baca Juga
Sutarmidji menyatakan tidak mudah mendidik seorang anak untuk disiplin. Namun, sikap disiplin wajib ditegakkan karena akan membantu menghemat biaya pembangunan. Menurut Sutarmidji, daerah atau kawasan yang masyarakatnya tidak disiplin, biaya untuk perbaikan kawasan itu akan semakin mahal.
Sebaliknya, kalau masyarakat disiplin, misalnya dalam mengelola sampah, memilah sampah untuk didaur ulang, baik organik maupun anorganik dan sebagainya, hal itu akan memperkecil biaya sekaligus membuat lingkungan semakin sehat.
"Bayangkan, berapa banyak biaya yang dikeluarkan akibat masyarakatnya tidak disiplin. Contoh, semakin banyak orang tidak disiplin dengan membuang sampah sembarangan maka butuh lebih banyak tukang sapu maupun tenaga untuk mengangkut sampah tersebut. Selain itu kita perlu TPA yang lebih luas, belum lagi armada pengangkut sampah," kata Sutarmidji.
Sementara itu, Azril mengaku tidak menyangka akan mendapat sepeda dari Wali Kota Sutarmidji hingga membuatnya terharu. "Saya memang sudah terbiasa disiplin setiap mengikuti upacara, apalagi ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya, kita harus bersikap sempurna dan pandangan lurus ke depan," kata Azril.
Azril sependapat dengan apa yang disampaikan Wali Kota Pontianak. "Kita harus menghormati lagu kebangsaan kita dan itu harus kita tanamkan dalam diri kita tanpa harus menunggu perintah," kata Azril, siswa yang sehari-hari diantar orangtuanya ke sekolah.