Bahaya, Puncak Gunung Karangetang Tertutup untuk Pendakian

Gunung Karangetang kini berstatus waspada.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Agu 2016, 10:01 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2016, 10:01 WIB
lahar dingin gunung karangetang
(Yoseph Ikanubun/Liputan6.com)

Liputan6.com, Manado - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung merekomendasikan wisatawan maupun masyarakat untuk menjauhi radius bahaya Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara.

"Masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Karangetang diharapkan tidak mendaki dan beraktivitas pada radius 1,5 kilometer dari kawah dan perluasan ke sektor selatan tenggara, barat dan barat daya sejauh 2,5 kilometer," kata Pengamat Pos Gunung Api Karangetang Didi Wahyudi Pernama Putra Bina, di Manado, dilansir Antara, Kamis, 18 Agustus 2016.

Saat ini, kata Yudi, tingkat aktivitas gunung yang terletak di Pulau Siau ini level II (waspada).

Dia menambahkan, kegempaan gunung api setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut pada pukul 00.00-24.00 Wita, Rabu (17/8/2016), yaitu sembilan kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-38 milimeter dengan durasi 60-150 detik.

Selanjutnya, lima kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 3-4 milimeter selama 3-5 detik, gempa hibrid/fase banyak berjumlah lima kali dengan amplitudo 3-6 milimeter selama 15-20 detik.

Gempa microtremor beramplitudo 0,25-0,5 milimeter dengan amplitudo dominan 0,25 milimeter, gempa embusan sebanyak satu kali dengan amplitudo dua milimeter selama 17 detik.

"Pada malam hari teramati sinar api lebih kurang 10 meter," kata Yudi lagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya