Surga di Sulawesi, Air Pantai Ini Panas karena Gunung Api

Menurut warga, pantai di Sulawesi Utara ini ini merupakan dapur magma dari Gunung Api Karangetang.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 17 Jun 2016, 07:05 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2016, 07:05 WIB
Wisata Sulawesi
Menurut warga, pantai di Sulawesi Utara ini ini merupakan dapur magma dari Gunung Api Karangetang.

Liputan6.com, Siau - Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), satu dari 15 daerah kabupaten/kota di Sulawesi Utara (Sulut) yang memiliki keindahan alam mengagumkan, keunikan budaya lokal, hingga objek wisata yang memukau. Salah satunya adalah wisata Pantai Lehi, Kecamatan Siau Barat, yang memiliki air laut bersuhu panas.

Resmi berdiri sejak 20 Mei 2007, setelah dimekarkan dari Kabupaten Sangihe, daerah ini memiliki sedikitnya 47 pulau yang menghiasi perairan di bibir pasifik.

"10 di antara pulau itu sudah berpenghuni. Siau, salah satu pulau besar, sekaligus menjadi ibukota kabupaten tepatnya di Siau Timur," ungkap warga kecamatan Siau Timur, Vian Hermanses di Sulut, Kamis 16 Juni 2016.

Dengan menggunakan jasa kapal laut ekspres, perjalanan dari Manado menuju Pulau Siau ditempuh dalam waktu 3,5 jam.

"Dari pelabuhan Siau, masih harus menempuh perjalanan 8 kilometer lagi menuju pantai Lehi. Jalan yang berkelok, serta berbukit dan kadang menuruni lembah membuat waktu tempuh bisa sampai 25 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor," tambah Vian.

Sepintas tak ada yang istimewa dengan pantai ini. Berbatu-batu, seperti lazimnya pantai lain. Tapi ketika menginjakkan kaki di air lautnya, baru terasa beda. Seperti dituturkan warga Siau Timur lainnya, Franky Salindeho.

"Air laut di sini panas. Bahkan biasa digunakan warga untuk merebus telur," ungkap Franky.

Dapur Magma

Pantai Lehi, kata dia, memliki mata air yang panas alami bersumber dari aktivitas vulkanik Gunung Api Karangetang. "Karena Kampung Lehi adalah dapur magma dari Karangetang hingga memiliki mata air panas. Sampai radius 15 meter ke arah perairan laut, airnya masih terasa panas. Ini sudah percampuran air belerang dari Karangetang dan air laut," jelas Franky.

Di tepi pantai dibangun bak-bak tempat pemandian. "Semua tergantung dengan kondisi lautan, jika air pasang maka bak-bak tersebut akan tertampung. Pada bak yang tertampung air dari lautan itu, banyak pengunjung yang mandi," tambah Franky.

Pantai Lehi memliki mata air yang panas alami bersumber dari aktivitas vulkanik Gunung Api Karangetang. (Yoseph Ikanubun/Liputan6.com)

Ada juga yang langsung mandi di pantai dengan menikmati kehangatan air laut.

"Namun harus berhati-hati, karena ada tempat tertentu yang airnya bisa sangat panas," ujar Franky. Menurut dia, warga setempat percaya air panas alami ini dapat memberi manfaat bagi kesehatan kulit.

Baca Juga

Kondisi Pantai Lehi kian eksotis dengan hiasan batu-batuan besar serta keindahan pulau terluas Makalehi. "Kawasan perairan Pantai Lehi memiliki panorama bawah laut yang indah dan merupakan salah satu diving point yang direkomendasikan," tambah dia.

Wakil Bupati Kepulauan Sitaro, Sisca Salindeho mengatakan, potensi pariwisata di daerahnya sebenarnya tidak kalah dengan Bali. "Lihat saja dengan puluhan hamparan pulau dan pasir putih, dengan keindahan bawah laut, Sitaro tak kalah dari Bali," ujar Sisca di Siau.

Sisca mengatakan, untuk mewujudkan impian menjadikan Sitaro destinasi wisata favorit memang dibutuhkan berbagai pembenahan. "Kita bekerja keras menyiapkan infrastruktur, termasuk promosi wisata. Ini memang butuh waktu dan dukungan semua pihak," tutur Sisca.

Dia menambahkan, pembangunan ruas jalan yang menghubungkan kampung-kampung di Pulau Siau menjadi salah satu pendorong tumbuhnya sector pariwisata. "Ke depannya memang kita harus bisa menjual potensi wisata ini," tutur Sisca.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya