Derita Bocah Pengidap Talasemia, Anemia Akut dan Lever Bengkak

Selama empat tahun, bocah penderita talasemia asal Banyuwangi tak pernah dibawa ke rumah sakit.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Agu 2016, 12:05 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2016, 12:05 WIB
Derita Bocah Pengidap Talasemia, Anemia Akut dan Lever Bengkak
Selama empat tahun, bocah penderita talasemia asal Banyuwangi tak pernah dibawa ke rumah sakit. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Daerah Banyuwangi memberikan penanganan intensif pada bocah penderita talasemia (penyakit kelainan darah) asal Dusun Pondokasem, Desa kedungsari, Kecamatan Tegaldlimo. Gadis cilik bernama Finza Eka Laura ini sudah dibawa dan dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi.

Dokter spesialis anak RSUD Blambangan Sri Redjeki, SpA mengatakan Finza menderita talassemia mayor sejak usia 4 tahun. Kini usianya menginjak 8 tahun.

Karena keterbatasan biaya, selama ini orangtuanya hanya sekali memeriksakan Finza ke dokter. Orangtua Finza baru membawanya ke puskesmas kemarin.

"Saat ini perutnya sudah membesar akibat pembengkakan lever dan limpa," tutur Sri dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Humas Pemkab Banyuwangi, Kamis, 25 Agustus 2016.

Sri melanjutkan Finza akan langsung ditangani secara intensif. Dari hasil pemeriksaan juga diketahui kalau Finza mengalami anemia akut akibat penyakit talasemia yang dideritanya.

"Finza mengalami sesak nafas dan lemas. Warna kulitnya juga pucat, ini menunjukkan kalau hemoglobin (Hb) Finza rendah. Untuk menanganinya, kami akan segera melakukan transfusi darah untuk meningkatkan kadar Hb-nya," kata Sri.

Setelah transfusi darah, lanjut dokter, rumah sakit juga akan merawat khusus untuk memperbaiki kondisi Finza. "Perawatannya akan dilakukan sampai Hb-nya di atas 10.  Kami juga akan berikan vitamin-vitamin untuk memperbaiki nutrisinya. Kalau kondisinya baik, Finza baru boleh pulang," ucap Sri.

Selanjutnya, setiap satu bulan sekali Finza harus rutin ke rumah sakit untuk melakukan transfusi darah. Menurut Sri, hal ini memang harus dilakukan seterusnya untuk mengatasi kekurangan oksigen akibat anemia yang disebabkan mudah putusnya rantai Hemoglobin dalam darah Finza.

Perawatan Ditanggung

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang mengunjungi Finza memastikan pemkab akan menanggung biaya perawatannya selama di RSUD Blambangan karena Finza berasal dari keluarga tidak mampu.

"Begitu juga untuk pengurusan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, juga telah kami uruskan. BPJS ini bisa digunakan untuk biaya perawatan selanjutnya. Orangtua Finza tidak perlu mencemaskan masalah biaya pengobatan," kata Wabup.

Wabup Yusuf menegaskan jika Finza harus segera mendapatkan penanganan yang terbaik mengingat kondisinya yang mengkhawatirkan. "Ini sudah harus segera mendapatkan perawatan karena sudah ada pembengkakan pada liver dan limpanya. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu penyembuhan Finza," ucap Wabup Yusuf.

Di sisi lain, orangtua Finza, Sri Utami (26), mengaku gembira dan bisa bernafas lega karena Finza telah mendapatkan perawatan dengan bantuan pemerintah. "Alhamdulillah anak saya sudah diobati. Matur nuwun, semoga anak saya bisa segera sehat," ujar Sri Utami.

Talasemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika, bawaan dari orangtua. Penyakit ini menyebabkan hemoglobin dalam sel darah merah tidak berfungsi secara normal. Rantai hemoglobin mudah terputus/pecah sehingga penderita akan selalu mengalami anemia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya