Banjir Grobogan, Gula Sumbangan Pernikahan Turut Hanyut

Seisi rumah warga terendam banjir di Grobogan, Jawa Tengah.

oleh Felek Wahyu diperbarui 10 Okt 2016, 17:45 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 17:45 WIB
Banjir Grobogan
Banjir Grobogan hanyutkan juga gula pasir hasil sumbangan (Liputan6.com / Wahyu Felek)

Liputan6.com, Grobogan - Datangnya air bah membuat warga Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Hampir semua barang elektronik dan kendaraan tenggelam. Selain itu, air bah yang datang secara tiba-tiba dari Sungai Kliteh, anak Sungai Jeragung, langsung menggenangi seisi rumah.

"Empat motor saya ikut tenggelam," aku Prapti (43), warga Tanggirejo.

Tidak saja elektronik, air yang hingga pukul 13.15 masih setinggi lutut hingga setinggi dada menenggelamkan padi hasil panen yang masih ditumpuk di dalam rumah.

"Pilih menyelamatkan diri ikut di atas papan. Didorong suami saya. Jika padi bisa dijemur asal tidak kalah cepat dengan tumbuh," kata dia.

Yang jadi masalah air juga menenggelamkan gula pasir dan gula jawa hasil becekan atau sumbangan dari tetangga pas ijab anak dua pekan sebelumnya.

"Hanyut karena mencair terendam air," kata wanita yang memilih bermalam di atas jembatan sembari menjaga barang yang ada tidak jauh dari jembatan.

Kendati lelah lantaran semalaman tidak bisa tidur, ibu rumah tangga tersebut pada pagi hari berusaha mengadang sampah dengan ranting pohon agar tidak masuk ke dalam rumah.

Imam (48), warga yang ikut mengevakuasi warga menggunakan dinding rumah yang dicopot, mengaku bisa mengeluarkan korban setelah berenang sembari menarik papan.

"Ibu-ibu kita angkut menggunakan papan. Bapak-bapak dan pemuda berusaha berenang membawa ibu-ibu ke tanggul," ujar dia.

Dari data di posko penanggulangan bencana Desa Tanggirejo, diketahui ratusan unit barang elektronik tenggelam. Sedangkan, sebanyak 50 motor selama semalam terendam air.

Awas Banjir Susulan

Banjir Grobogan
Banjir Grobogan hanyutkan juga gula pasir hasil sumbangan (Liputan6.com / Wahyu Felek)

Banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menggenangi sebanyak ribuan jiwa yang tinggal di tujuh desa di dua kecamatan, yakni Tegowanu dan Gubug.

Kendati air di sungai mulai surut, air banjir malah meluap dan memasuki beberapa desa di wilayah bawah Kabupaten Grobogan, Senin (10/10/2016).

Camat Tegowanu Khasan Anwar kala ditemui di posko penanggulangan bencana, Desa Tanggirejo, mengungkapkan genangan air tertinggi terjadi di Desa Tanggurejo, Kecamatan Tegowanu.

"Air dari Tanggirejo yang mulai surut malah mengalir ke Desa Mangunsari. Jika Tanggirejo mulai tergenang pada Minggu (9/10/2016) malam, di Mangunsari, air baru datang pada pagi ini," ujar dia.

Air tidak diduga oleh warga sehingga tidak banyak barang yang berhasil diselamatkan. "Warga lebih waspada kemungkinan tanggul sungai Renggong namun air malah masuk dari sungai Kliteh yang ada di belakang desa. Karena air masuk dengan cepat akibatkan barang tidak banyak yang terselamatkan," kata dia.

Kepala BPBD Kabupaten Grobogan, Agus Sulaksono, mengatakan ada kemungkinan banjir susulan. "Banjir dari sungai Tuntang yang mengalirkan air dari Rowopening, mulai jebol jam 06.00 dan ini masih terus bertambah," kata dia.

Jalur dari Kabupaten Grobogan ke Kota Salatiga, terputus di desa Kuwaron, Kecamatan Gubug lantaran jalan tergenang hampir satu meter. Air menggenang di Desa Kemiri, Ngroto dan Kuwaron. Di Tegowanu, air menggenang di Desa Tanggirejo, Sukorejo, Bedani, Mangunsari dan Tlogorejo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya