Liputan6.com, Yogyakarta - Warga Desa Giripurwo, Purwosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) geger akibat sejumlah kambing mati misterius. Hewan ternak itu mati karena kehabisan darah dalam sebulan terakhir.
Kepala Desa Giripurwo, Supriyadi mengatakan dalam sebulan ini, sudah terjadi tiga kali kambing mati dengan kondisi kehabisan darah. Awal Oktober ini, ada lima kambing tewas, sementara pada Kamis lalu, ada sembilan kambing luka. Terakhir pada Minggu pagi, 16 Oktober 2016, dua dari delapan ternak yang dipelihara kedapatan mati saat hendak diberi makan.
"Ternak-ternak di kandang itu sudah luka-luka dan ada yang mati. Yang terakhir pagi tadi, ada delapan kambing. Dua tewas di tempat, satu lalu disembelih, dan sisanya luka pada bagian kuping dan wajah," kata Supriyadi saat dihubungi Minggu, 16 Oktober 2016.
Supriyadi menjelaskan kambing yang disembelih itu awalnya masih hidup meski sudah sekarat. Setelah disembelih, ia menyadari jika darah di tubuh kambing itu tinggal sedikit.
"Jadi ada yang disembelih, lalu dimasukkan ke luweng (Goa) itu darahnya habis," ucap dia.
Ia mengaku bingung makhluk apa yang menyerang kambing-kambing milik warganya. Serangan misterius serupa pernah terjadi pada Maret lalu. Saat itu, serangan terjadi dinihari pada kambing yang ditaruh di kandang jauh dari rumah warga.
Baca Juga
"Kambing yang dimakan pada awal Oktober lalu itu sebelumnya ditaruh di rumah. Baru sehari ditaruh kandang langsung dimakan," kata Supriyadi.
Supriyadi masih berpikir bagaimana caranya agar hewan ternak milik warganya aman dari serangan itu. Ia sempat terpikir untuk mengundang pemburu hewan, tapi serangan itu mulai mereda sehingga batal dilakukan.
"Bulan ini muncul lagi, sehingga belum tahu apa yang akan dilakukan. Masih perlu berbicara dengan warga," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Krisna Berlian pernah menyampaikan matinya hewan-hewan secara misterius itu akibat serangan anjing liar. Anjing liar itu biasa ada di sekitar perbukitan.
Untuk itu,iIa menyarankan agar warga memperbaiki kandangnya agar hewan buas tidak bisa masuk.
"Kemungkinan anjing liar. Jelang musim kemarau seperti ini memang sering muncul, biasaya di daerah yang berbatasan dengan kawasan pegunungan," ucap Krisna, beberapa waktu lalu.