Ngeri, Komplotan Maling Anjing Berkeliaran Sebar Racun Lewat Ikan

Dari mobil komplotan maling anjing itu polisi menemukan 29 anjing yang sudah mati.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Sep 2016, 10:33 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2016, 10:33 WIB
20160914-Hantaman Topan Meranti di Taiwan Lumpuhkan Aktivitas Kota-Taiwan
Ilustrasi anjing.

Liputan6.com, Manado - Tim Khusus Manguni Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Utara meringkus komplotan maling anjing yang beroperasi di daerah itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Utara, Kombes Pitra Ratulangi mengatakan, komplotan maling anjing dengan julukan "doger" itu sudah meresahkan masyarakat.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat, bahkan melalui media sosial, marak terjadi pencurian anjing di daerah itu," kata Ratulangi, di Manado, Minggu, dilansir Antara, 18 September 2016.

"Dari penyelidikan itu, Tim Manguni dipimpin Inspektur Satu Polisi Dorman Liwo menangkap lima tersangka pelaku serta barang bukti 29 anjing yang sudah mati," sambung dia.

Ia menerangkan, keempat pelaku itu adalah YR A alias Yags dan YR alias Yulius warga Mahakeret Timur, MK alias Meidy dan DM alias David warga Bumi Nyiur Manado, serta seorang diduga penadah berinisial M.

Saat beraksi, para pelaku menggunakan kendaraan roda empat yang disewa dan berkeliling di sejumlah tempat, di antaranya Belang, Ratahan, Langowan, Tondano, Tomohon, Manado, dan lain-lain.

Modus operandi para pelaku, sambung dia, menyebarkan obat bius anjing atau potas yang disisipkan di dalam tubuh ikan ke rumah-rumah warga. Obat bius anjing yang disisipkan di tubuh ikan itu kemudian dimakan anjing dan beberapa saat kemudian hewan itu pingsan bahkan mati.

Dengan memakai kendaraan roda empat, mereka lalu kembali ke rute tempat mereka menyebar makanan bercampur obat bius itu dan mengambil anjing-anjing yang sudah pingsan dan mati itu.

Selain 29 anjing yang sudah mati, polisi juga merampas tiga bungkusan bubuk potasium dan satu kendaraan roda empat sebagai barang bukti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya