'Hamparan Salju' Sungai Liyer Brebes dan 'Kiamat' Persawahan

Sungai Liyer yang tercemar limbah cair berupa busa berwarna putih seperti hamparan salju dan itu mengairi lahan pertanian.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 18 Nov 2016, 19:33 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2016, 19:33 WIB

Liputan6.com, Brebes - Ratusan hektare sawah di sejumlah desa, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tercemar akibat limbah cair yang diduga dari buangan perusahaan pabrik tekstil di Margasari, Kabupaten Tegal.

Akibat pencemaran sungai, ratusan petani pun khawatir dengan kelangsungan tanaman pertanian bawang merah dan padi setelah musim panen mendatang. Pasalnya, Sungai Liyer yang tercemar limbah cair berupa busa berwarna putih seperti hamparan salju dan itu mengairi lahan pertanian mereka.

Tak jarang Sungai Liyer yang mengalir dari Kecamatan Margasari di Kabupaten Tegal menuju Kecamatan Songgom dan Kecamatan Jatibarang di Brebes ini airnya tiba-tiba berubah warna menjadi merah. Bahkan, berbau sejak sebulan terakhir.

"Sudah banyak warga dan petani yang mengadukan kondisi Sungai Liyer yang tercemar limbah cair itu. Karena Sungai Liyer memang peruntukan sebagai pengairan ratusan hektare lahan pertanian di sini," ucap Camat Songgom Edy Yusuf, Jumat (18/11/2016).

Kondisi Sungai Liyer ‎di Kecamatan Songgom, Brebes, Jateng, tercemar limbah cair yang berbusa bewarna putih dan berbau menyengat sejak sebulan terakhir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Ia menambahkan, keluhan para petani di wilayahnya lantaran khawatir dengan kondisi tanaman dengan dialiri air yang sudah bercampur limbah tersebut. Bahkan, sebagian di antaranya petani mengaku tidak menerima tanaman mereka gagal panen akibat dampak dari limbah cair diduga dari buangan pabrik tekstil.

"Air yang mengalir lahan pertanian di Kecamatan Songgom memang dari Sungai Liyer. Intinya, petani mendesak pemerintah turun tangan untuk memberikan solusi. Petani takut gagal panen ataupun dirugikan kemungkinan kerusakan tanaman akibat air limbah yang bercampur dengan air sungai," dia menambahkan.

Saat ini, Edy dia, sebagian besar petani sudah memasuki masa panen dan Desember mendatang akan mulai masa tanam. Dengan demikian, sebelum mulai memasuki masa tanam, para petani minta limbah tidak lagi mencemari Sungai Liyer.

Kondisi Sungai Liyer ‎di Kecamatan Songgom, Brebes, Jateng, tercemar limbah cair yang berbusa bewarna putih dan berbau menyengat sejak sebulan terakhir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

"Petani dan warga di sini minta agar kondisi sungai yang tercemar ini dalam waktu dekat sudah kembali normal. Paling tidak saat musim tanam sudah tidak terjadi lagi hal seperti ini," ia membeberkan.

Menurut dia, bila petani tetap memaksakan diri untuk menanam, padi ataupun bawang merah yang ditanam tidak akan tumbuh subur dan hasil yang diperoleh tidak akan menguntungkan.

"Pencemaran ini sudah berlangsung cukup lama. Ya sekitar sebulanan ini dan makin parah karena aliran air dari saluran primer pembuangan pihak perusahaan tekstil membuang limbah di Sungai Liyer," Camat Songgom, Brebes, memungkasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya