Liputan6.com, Yogyakarta - Hujan deras yang masih mengguyur Yogyakarta sampai Sabtu malam, 3 Desember 2016, mengakibatkan salah satu ruas di Dusun Buruhan, Desa Tirtosari, Kecamatan Kretek, Bantul, terendam air setinggi satu meter.
Kondisi itu mengganggu lalu lintas dan aktivitas masyarakat karena ruas jalan itu merupakan akses utama penghubung Kecamatan Kretek dan Sanden Bantul.
Hujan di kawasan tersebut berlangsung sejak dua hari lalu dan nyaris tanpa henti. Selain Buruhan, genangan air juga tampak di Cimpon, Desa Tirtosari dan Sangkeh Desa Srigading Kecamatan Sanden, Bantul.
"Sebenarnya Jumat malam, air mulai surut, tetapi hujan di Sabtu siang mengakibatkan air kembali naik," ujar Samsudi, warga setempat.
Ia mengaku tidak terlalu panik, karena kondisi seperti ini sudah berlangsung setiap tahun. Saat hujan deras melanda, kawasan itu pasti banjir.
Juwarisman, warga yang lain, juga menuturkan hal serupa. Ia mengeluhkan lambatnya respons pemerintah terhadap banjir di wilayahnya.
"Setiap hujan selalu seperti ini, tetapi belum ada antisipasi dari pemerintah," ucap dia.
Baca Juga
Kasi Operasi dan Jaringan Dinas Sumber Daya Air Bantul, Yitno mengatakan banjir yang terjadi di Dusun Buruhan karena debit air dan volume jaringan irigasi yang tidak seimbang.
"Air yang berasal dari kawasan Kecamatan Bambanglipuro hanya masuk ke satu saluran saja jadilah banjir," kata dia.
Meskipun demikian, ia mengaku tidak berwenang mengatasi hal itu. Pasalnya, bendung di kawasan itu milik Pemerintah Desa (Pemdes) Tirtosari, sedangkan peninggian jalan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto membenarkan, sepanjang pekan ini Bantul memang dilanda banjir karena curah hujan yang tinggi.