Ini Kronologi Jatuhnya Bus Handoyo di Pemalang

Bus mengambil jalur alternatif menghindari jalur Tegal-Purwokerto yang banyak lubang.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 19 Des 2016, 07:05 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 07:05 WIB
Bus Terbalik di Pemalang
Kondisi bus nahas yang jatuh ke sawah di Pemalang. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Pemalang - Bus PO Handoyo jurusan Yogyakarta-Jakarta PP yang mengalami kecelakaan maut di jalur alternatif Purbalingga-Pemalang biasanya tidak melewati jalur tersebut. Kecelakaan itu menewaskan delapan orang penumpang 

Hal itu diungkapkan Kasatlantas Polres Pemalang AKP Riswanto. Menurut dia, bus yang mengalami kecelakaan di Pemalang seharusnya melewati jalur Tegal-Purwokerto-Yogyakarta.

Namun, lantaran jalur tersebut rusak parah dan macet, sang sopir bus memilih jalur alternatif, yakni melalui jalur Purbalingga-Pemalang.

"Sebelum kejadian, bus itu sebenarnya sudah sampai Purwokerto, tapi balik lagi ke Purbalingga dan melewati jalur ke Pemalang melalui Randudongkal-Belik-Purbalingga," ucap Riswanto, Minggu 18 Desember 2016.

Jalur Purwokerto-Tegal memang rusak parah di sejumlah titik. Banyak lubang menganga dengan berbagai ukuran bertebaran di jalur tersebut. Kerusakan jalan tersebut juga menjadi pemicu kemacetan di ruas Ajibarang-Bumiayu.

Setelah mengambil jalur Purbalingga-Pemalang, Bus PO Handoyo terguling di areal persawahan di Desa Beluk, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Sabtu malam, 17 Desember 2016 sekitar pukul 23.30 WIB.

Saat itu, bus melewati jalanan menurun dan menikung. Sang Sopir, Agus Suyanto, tak bisa mengendalikan laju bus dan terguling.

Akibatnya, delapan orang yang semuanya merupakan penumpang meninggal dunia. Empat orang meninggal di TKP, sedangkan yang lainnya meninggal di rumah sakit.

10 Jam Lebih untuk Evakuasi

Proses evakuasi bangkai bus PO Handoyo yang teronggok di kubangan sawah bercampur lumpur itu memakan waktu hingga belasan jam.

Petugas truk derek kesulitan mengevakuasi bus yang berada di jurang sedalam 5 meter dari bahu jalan.

Selain itu, ratusan warga setempat yang berbondong-bondong menyaksikan bangkai bus juga menyulitkan petugas melakukan evakuasi.

Seorang petugas Polantas Polres Pemalang, Brigadir Arie Nugroho yang berada di lokasi mengatakan, proses evakuasi bus cukup sulit karena lokasi bangkai bus yang berada di sawah.

Untuk itu, pihaknya harus mendatangkan crane atau alat untuk mengangkat dari Pekalongan.

"Derek tidak bisa menarik bangkai bus, hanya bisa membalikkan badan bus," ucap Arie Nugroho di lokasi kejadian, Minggu 18 Desember 2016.

Ia menambahkan, sebenarnya usai kejadian, derek langsung didatangkan untuk mengevakuasi bangkai bus. Namun, derek tersebut tidak kuat menarik bangkai bus dari kubangan sawah.

"Awalnya derek sudah di TKP, tapi enggak kuat narik ke atas. Akhirnya kita pakai crane dan akhirnya bangkai bus bisa dievakuasi," kata dia.

Bangkai bus berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.00 WIB usai dibantu crane di lokasi kejadian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya