Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengisyaratkan akan menghentikan layanan operasi pemisahan pasien kembar siam usai menangani anak kembar asal Sumedang, Jawa Barat, Devina dan Devani yang kini masih ditangani intensif oleh tim dokter.
Alasan rencana penghentian tindakan operasi pemisahan pasien kembar dempet itu adalah minimnya biaya operasional operasi pemisahan yang dimiliki oleh rumah sakit rujukan untuk Provinsi Jawa Barat tersebut.
Menurut Direktur Medis dan Keperawatan RSHS Nucky Hidayat, biaya beberapa kali tindakan operasi pemisahan pasien kembar siam dempet yang dilakukan berasal dari sumbangan para dokter akibat total biaya yang telah dikeluarkan tidak bisa seluruhnya diklaim ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Yang kemarin (bayi kembar Ciamis Gina) pakai BPJS habisnya dua bayi itu sekitar Rp 400 juta, tetapi yang berhasil diklaim ke BPJS hanya Rp 20 juta. Sementara untuk yang ini (bayi kembar Sumedang Devina Devani) sama, jadi ini biayanya hibah dari teman-teman RSHS saja. Tetapi ke depan, kita sudah konsultasi ke Kemenkes masih ada slot itu sebagai outpayer di luar BPJS," kata Nucky Hidayat di Bandung, Rabu (4/1/2017).
Nucky menjelaskan informasi tentang total biaya keseluruhan operasi pemisahan yang tidak diklaim itu diketahui usai dilaksanakannya tindakan medis. Ia memperkirakan total biaya operasi pemisahan pasien kembar siam dempet Devina dan Devani yang masih menjalani perawatan intensif akan bernasib serupa saat diklaim.
Baca Juga
Advertisement
"Tapi kita akan tetap berusahalah, kita tidak bisa apa-apa," ujar Nucky.
Dia menyebutkan rencana rumah sakit yang bertanggung jawab langsung ke Kementerian Kesehatan itu tidak akan terlalu sering melakukan operasi pemisahan, sebelum memiliki sebuah yayasan mandiri yang khusus memiliki biaya untuk menggelar tindakan medis kemanusiaan.
Akibat tidak sesuainya klaim ke BPJS Kesehatan dengan total pengeluaran biaya operasi pemisahan bayi kembar siam dempet, kata dia, membuat beberapa posko anggaran di RSHS tergunakan untuk menambah kekurangan dana dari uang sumbangan para dokter.
"Ke depannya kita tidak akan terlalu sering lah," ucap Nucky.