Mencari Jejak 7 Anak Panti Asuhan Maut yang Tewas Sebelum Ziqli

Satu anak panti asuhan maut yang tewas sebelum Ziqli baru berusia 11 bulan.

oleh M Syukur diperbarui 07 Feb 2017, 11:31 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2017, 11:31 WIB
panti asuhan maut
panti asuhan maut

Liputan6.com, Pekanbaru - Pengakuan Lili Rachmawati, pemilik Yayasan Tunas Bangsa, terkait tujuh anak yang meninggal di panti asuhan maut miliknya langsung didalami penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru.

Kepolisian tengah menelusuri di mana saja tujuh anak yang meninggal sebelum M. Ziqli itu dirawat. Sejumlah rumah sakit akan dimintai catatan medis terkait perawatan tujuh anak tersebut.

"Masih didalami, termasuk di mana tujuh anak itu dimakamkan," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, Senin, 6 Februari 2017.

Sebelumnya, pengakuan itu disampaikan Lili kepada Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara yang melihatnya di Mapolresta Pekanbaru. Kala itu Lili menyebut anak tersebut meninggal karena sakit.

Pengakuan terkait sakitnya tujuh anak itu tak bisa dipercayai begitu saja. Pasalnya, saat M. Ziqli meninggal, Lili juga bersikeras menyatakan tidak menganiaya bayi berusia 18 bulan itu. Lili menyebut Ziqli meninggal karena demam tinggi.

"Makanya waktu itu dilakukan autopsi, hasilnya ditemukan tanda-tanda terjadinya kekerasan tumpul pada jasad Ziqli," kata mantan Kapolres Pelalawan itu.

Kepada Kapolda, Lili juga menyebut ketujuh anak panti itu dimakamkan di Jalan Seroja, tempat M Ziqli juga dikuburkan setelah sempat dirawat selama beberapa jam di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru.

Berbeda dengan Ziqli, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Komisaris Bimo Ariyanto menyatakan sulit menentukan tanda-tanda kekerasan karena rentang waktu kematian yang sudah lama.

"Kalaupun ada makamnya, tentunya sudah jadi tulang. Sulit menemukan tanda kekerasannya," kata Bimo.

Sebelumnya, Lili menyebut anak yang meninggal ada yang sakit karena sesak napas. Dia menyebut anak terakhir, sebelum M Ziqli, masih berusia 11 bulan.

Lili menjadi perhatian setelah penghuni salah satu pantinya, M Ziqli meninggal dunia. Bayi 18 bulan itu dibawa ke rumah sakit dan hanya dirawat beberapa jam, kemudian meninggal dunia.

M. Ziqli merupakan bayi dari pasangan Sri Lestari bersama pasangannya yang tengah menjalani hukuman di Lapas Pekanbaru. Ziqli diantarkan Sri tanpa sepengetahuan kerabatnya, seperti paman dan neneknya.

Pamannya, Dwiyatmoko dan neneknya pernah menjemput Ziqli. Saat itu, Lili meminta uang Rp 8 juta sebagai ganti biaya makanan dan susu Ziqli selama tinggal di Panti Asuhan Yayasan Tunas Bangsa di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya