Siapa yang Masih Punya Sahabat Pena?

Fungsi sahabat pena tak sekadar menjadi penerima dan pengirim surat pribadi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 13 Feb 2017, 14:32 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2017, 14:32 WIB
Siapa yang Masih Punya Sahabat Pena?
Fungsi sahabat pena tak sekadar menjadi penerima dan pengirim surat pribadi. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Ketua Kwarda Pramuka DIY GKR Mangkubumi mengajak PT Pos Indonesia untuk berkolaborasi menggalakkan kembali sahabat pena dan filateli. Selain untuk mengoptimalkan fungsi perangko sebagai sarana surat menyurat, sahabat pena juga mengasah karakter pribadi melalui tulisan tangan.

"Sahabat pena sekarang sudah hilang, padahal dulu saya sampai kuliah masih melakukan aktivitas tersebut," ujar GKR Mangkubumi seusai peluncuran perangko seri daerah wisata di Kantor Pos Yogyakarta, Jumat, 10 Februari 2017.

Ia menuturkan target dari kegiatan ini adalah anak-anak muda. Pasalnya, saat ini kebanyakan anak muda lebih sering mengetik di sosial media dengan bahasa yang tidak baku, berbeda dengan menulis surat yang cenderung menggunakan bahasa baku.

Selain itu, bersahabat pena juga bisa bertukar pengalaman dengan banyak orang dan mengenal secara personal lewat bentuk tulisan tangan.

Berkirim surat, kata dia, juga tidak mahal karena cukup dengan perangko Rp 3.000 bisa menyampaikan surat ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, ongkos berkirim surat ke Amerika Serikat pun cukup dengan perangko Rp 8.000.

Ia juga meminta ada pembelajaran khusus di hotel-hotel untuk meletakkan kartu pos di kamar hotel. Menurut dia, kebiasaan berkirim kartu pos dari satu daerah juga harus mulai digalakkan.

Kepala Kantor Pos Yogyakarta Dodik Budiantono membenarkan spirit sahabat pena di daerah belum menunjukkan peningkatan. "Ini jadi pekerjaan rumah bagi kami, dan beberapa instansi juga sudah melakukan kegiatan lomba menulis surat di sekolah," tutur Dodik.

Ia berupaya mempromosikan perangko seri daerah wisata ini ke komunitas filateli. Dodik mengakui tidak ada Yogyakarta dalam perangko seri daerah wisata ini karena prioritasnya mempromosikan daerah wisata lain seperti objek Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Bromo.

Perangko seri daerah tujuan wisata didesain oleh Siswanto dan dicetak sebanyak 100.000 set dengan nominal 5.000 dan carik kenangan dengan nominal 10.000 serta sampul hari pertama sebanyak 3.000 set dan dapat digunakan untuk pengiriman pos mulai 10 Februari 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya