Liputan6.com, Seoul - Seorang guru sekolah dasar di Kota Daejeon, Korea Selatan, mengakui telah menikam seorang siswi berusia delapan tahun hingga tewas. Insiden tragis ini mengejutkan masyarakat, terutama karena belum ditemukan hubungan pribadi antara guru tersebut dan korban.
Guru yang berusia 40-an tahun itu saat ini dirawat di rumah sakit akibat luka yang ia buat sendiri di leher dan lengan. Menurut laporan media setempat, ia belum ditangkap karena masih dalam perawatan, sementara penyelidikan terus berlangsung.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Independent, Jumat (14/2/2025), korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar awalnya berada di sekolah untuk mengikuti program penitipan setelah kelas sebelum dijadwalkan menghadiri kelas seni privat. Namun, ia tidak pernah sampai ke tempat lesnya.
Advertisement
Menurut keterangan pejabat dari Kantor Pendidikan Metropolitan Daejeon dalam konferensi pers pada Kamis (6/2), nenek korban menemukan jasad cucunya sekitar pukul 18.00 waktu setempat pada Rabu (5/2), setelah orang tuanya melaporkan ia tidak muncul di kelas seni.
Motif di balik serangan ini masih menjadi misteri. Pihak kepolisian belum menemukan bukti adanya hubungan pribadi antara guru dan korban.
Penyelidikan Berlanjut
Seorang pejabat dari pemadam kebakaran setempat mengatakan kepada Reuters bahwa guru tersebut mengalami luka tikaman di leher dan wajah. Setelah menjalani operasi, polisi berencana melanjutkan pemeriksaan terhadapnya begitu kondisinya membaik, menurut laporan dari Yonhap News Agency.
Sementara itu, dalam rapat kabinet, penjabat presiden Choi Sang Mok menyampaikan belasungkawa atas kematian tragis sang anak. Ia juga memerintahkan kementerian pendidikan dan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus ini.
Korea Selatan dikenal memiliki tingkat pembunuhan yang relatif rendah, yakni 1,3 per 100.000 orang—jauh di bawah rata-rata global yang mencapai enam per 100.000. Namun, negara ini mengalami beberapa kasus kejahatan kekerasan yang mencolok pada tahun 2023.
Di antara insiden tersebut adalah penikaman di stasiun kereta bawah tanah yang menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya, serangan terhadap seorang guru sekolah menengah di Daejeon, serta insiden di Bundang, di mana seorang pria menyerang pejalan kaki dengan mobil sebelum menikam pembeli di pusat perbelanjaan.
Selain itu, pemimpin oposisi liberal Korea Selatan, Lee Jae-myung, juga menjadi korban serangan dengan pisau saat menghadiri acara publik di Busan tahun lalu.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)