Misi Benu Keliling Nusantara dengan Sepeda

Benu keliling Indonesia dengan sepeda untuk mengenal lebih dekat keberagaman suku dan budaya negeri ini.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 06 Apr 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 07:00 WIB
Gowes Sepeda Keliling Indonesia
Dia keliling Indonesia dengan sepeda untuk mengenal lebih dekat keberagaman suku dan budaya negeri ini. (Liputan6com/Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy).

Liputan6.com, Gorontalo - Bersepeda adalah olahraga yang hingga kini masih sangat digandrungi oleh semua kalangan. Namun, untuk berkeliling Indonesia yang sangat luas dengan sepeda belum tentu semua orang mampu melakukannya.

Benu salah satu yang coba menjajalnya. Pria asal Lampung ini mempunyai misi untuk menjelalahi seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan sepeda. Misi keliling Nusantara dengan sepeda itu terungkap ketika ditemui di Jalan Trans Sulawesi, Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.

"Iya itu sepeda saya," ujar Benu dari seberang jalan tempat sepedanya terparkir.

Benu saat itu tengah beristirahat di sebuah gubuk kecil. Sepedanya diparkir di pinggir jalan. Banyak atribut di sepedanya, seperti ban cadangan, pakaian, bekal perjalanan, surat jalan serta bendera merah putih berkibar yang terikat di belakang sepeda.

Di wilayah pegunungan itu, Liputan6.com melihat Benu dan sepeda tersebut. Pria 24 tahun itu merupakan penjelajah lintas nusantara yang memiliki misi untuk keliling seluruh wilayah Indonesia. Tujuannya untuk mengenal lebih dekat keberagaman suku dan budaya negeri ini.

Sejak mulai turun bersepeda dari kampung halamannya pada September 2015 silam, saat ini pria yang mempunyai julukan 'Benu Lintas Nusantara' tersebut tengah berada di Gorontalo. Misi keliling Indonesia pun masih jauh dari 'garis finish'.

"Saya ingin terus menaklukan seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali. Sayang kan, jika negeri kita yang indah dan luas ini tidak bisa kita nikmati, sementara orang asing saja jauh-jauh dari negaranya bisa keliling Indonesia dan menikmati langsung keberagaman budaya di sini," kata Benu.

Pria bertato ini mengaku telah melintasi daratan Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, dan baru memasuki wilayah Sulawesi lewat Kota Makassar pada bulan puasa tahun 2016.

Untuk mencukupi bekal perjalanannya, Benu melakukan pekerjaan apa saja untuk bisa mendapatkan uang. Biasanya dia bekerja serabutan di kota atau daerah yang disinggahi.

"Untuk makan dan minum saya kerja serabutan saat mendiami suatu daerah selama 2-3 hari untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke daerah berikutnya," ujar pria yang mengaku masih bujang ini.

Dia menjelaskan, saat mengayuh sepeda dia tak memperosir tenaga. Dia akan memilih beristirahat sejenak ketika kayuhannya sudah sekitar 100 meter.

Selama hampir dua tahun menempuh perjalanan darat, ia baru sekali mengganti sepedanya. Itu dilakukan saat berada di Semarang.

"Saat itu sepeda saya yang pertama patah, dan terpaksa saya ganti baru dengan sepeda yang hingga kini masih saya gunakan," ujar Benu.

Rencananya, Benu akan tinggal selama dua hari di Gorontalo untuk kemudian melanjutkan perjalanannya ke Manado sebagai kota terakhir yang ia kunjungi di daratan Sulawesi ini.

Dari situ, misinya keliling Indonesia akan dilanjutkan ke Kalimantan lalu ke wilayah timur Indonesia.  "Setelah ini tersisa Maluku, Papua, dan Kalimantan yang akan saya datangi," ucap Benu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya