Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik UGM menyulap sepeda kayuh biasa menjadi [sepeda matic](Tompel Si Sepeda Matic Tanpa Listrik Van Jogja ""). Sistem kerja sepeda itu mirip dengan konsep sepeda listrik, hanya saja tidak memerlukan listrik untuk mendapatkan energi.
Dhiva Prima Adi, Khoirunisa Ulya N U, Dyah Nur Suci, serta Ilham Adityarsena F memberi nama temuannya Tompel yang merupakan kependekan dari automatic pit onthel.
Sistem kerja Tompel mekanis secara keseluruhan dan inovasi teknologi transmisi otomatis inilah yang diusung. Sistem ini secara otomatis akan bekerja menyesuaikan dengan medan yang dilalui.
"Apabila medan menanjak, secara otomatis gigi sepeda berpindah ke gigi yang ringan. Sebaliknya, jika melewati turunan, nantinya alat akan mengubah gigi ke gigi berat," ujar Dhiva, ketua tim pengembang sepeda Tompel, Senin, 8 Agustus 2016.
Baca Juga
Ia menjelaskan kabel dari sproket -persneling otomatis- yang dipakai untuk mengubah gigi ke handle bar dihubungkan ke pendulum atau pemberat alat. Ketika sepeda dalam keadaan miring karena melintasi tanjakan, kabel tersebut akan tertarik oleh pendulum dan mengubah gigi.
Dhiva tidak menampik sistem transmisi otomatis sudah banyak digunakan untuk sepeda listrik. Hanya saja, kata dia, teknologi auto shifting gear pada sepeda listrik sangat tergantung pada ketersediaan energi listrik. Jika sumber listrik habis, sistem transmisi otomatis tidak dapat digunakan.
Menurut dia, pengembangan Tompel bermula dari keprihatinan terhadap rendahnya minat masyarakat menggunakan sepeda. Terlebih, kontur jalan di Indonesia yang kurang baik dan fasilitas jalan bagi pesepeda yang belum memadai menjadikan sepeda motor sebagai transportasi yang paling diminati masyarakat.