Pendongeng Bersepeda Sebar Cerita Badak ke Nusantara

Demi sebar cerita soal pentingnya melindungi badak, ia menggowes sepeda menjajal Sumatra, Kalimantan dan pesisir Jawa.

oleh Yanuar H diperbarui 23 Mar 2017, 09:01 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 09:01 WIB
Pendongeng Bersepeda Sebar Cerita Badak ke Nusantara
Demi sebar cerita soal pentingnya melindungi badak, ia menggowes sepeda menjajal Sumatra, Kalimantan dan pesisir Jawa. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Dongeng masih menjadi media atraktif untuk menyebar nilai positif pada anak-anak. Keyakinan itu pula yang mendorong Samsudin rela mengayuh sepedanya dari Indramayu, Jawa Barat ke Yogyakarta.

Melalui dongengnya, ia mengkampanyekan persoalan perlindungan badak, hewan endemik Indonesia. Ia berharap anak-anak bisa tertanam semangat pelestarian satwa dilindungi lewat dongeng itu.  

"Saya mencoba melestarikan kebudayaan mendongeng, karena sudah mulai ditinggalkan oleh keluarga. Dulu lewat kebiasaan mendongeng anak-anak bisa mencurahkan kegelisahannya," ujar Samsudin di Ledok Code RT 18/ RW 04 Kota Baru, Kota Yogyakarta, Rabu, 22 Maret 2017.

Samsudin mengaku tertarik mendongeng badak karena kondisi badak endemik Indonesia, baik badak Jawa maupun Sumatera, sudah terancam punah.

Berbekal sepedanya, ia menyebarkan dongeng tentang satwa bernama latin Rhinocerotidae ke berbagai daerah di Kalimantan, Sumatra dan pesisir selatan Jawa.

"Dongeng saya sengaja diarahkan ke konservasi karena Indonesia sudah banyak kehilangan hutan, karena alih fungsi hutan dan kebakaran. Pelestarian satwa dilindungi sampai dengan menjaga lingkungan," ujar dia.

Setiap mendongeng, ia menggunakan tokoh wayang satwa untuk menyampaikan pesan itu. Ia membuat sendiri wayang satwa yang ditampilkan setiap pertunjukan dongeng.

"Ceritanya saat saya ke Ujung Kulon itu kan tempatnya badak Jawa. Lalu, saya ingin berperan dalam misi kampanye badak Jawa, lewat dongeng dan munculah tokoh badak ini," urainya.

Saat singgah di Yogyakarta, Samsudin tidak hanya mendongeng, tetapi juga berdiskusi dengan mahasiswa UGM tentang kondisi Yogya, terutama tentang kondisi yang terjadi di sekitar Kali Code. Lokasi itu padat di kawasan tengah kota.

Berbekal hasil diskui, ia bakal memasukkan isu tidak membuang sampah ke sungai untuk memperkaya materi dongeng satwanya.

"Permasalahanya banyak yang buang sampah sembarangan di sungai. Lalu di awal, saya mendongeng dengan pesan agar anak-anak tidak membuang sampah sembarangan dan berani mengingatkan," ucap dia.

Usai dari Yogya, Samsudin akan melanjutkan aksi gowes sepedanya menuju Kota Solo. Selain untuk mendongeng, ia berharap bisa bertemu dengan ibu dari Presiden RI Joko Widodo.

"Harapan saya, ibunya Bapak Jokowi dapat memberikan dukungan positif untuk pelestarian dongeng dan penyelamatan satwa," tutur Samsudin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya