Liputan6.com, Yogyakarta - Ingin menyambut senja dengan cara tak biasa? Cobalah melayang dari Watu Gupit di Purwosari, Gunungkidul. Meski secara administratif termasuk Kabupaten Gunungkidul, lokasinya sebenarnya lebih dekat ke Pantai Parangtritis, di Bantul, Yogyakarta.
Hery Purnawan, akrab disap Timbul, mengatakan Watu Gupit sudah dibuka sebagai objek wisata minat khusus sejak 1990-an. Namun, menurut pemandu wisata Waru Gupit Paralayang itu, lokasi itu baru ramai dikunjungi wisatawan pada 2010.
Dari lokasi ini, penikmat wisata Paralayang dapat menikmati suasana pantai Parangtritis yang ada di bawahnya. "Makanya di sini tempatnya jadi incaran wisatawan tidak hanya domestik tapi juga mancanegara karena spotnya cukup bagus dengan pemandangan pantai di bawahnya. Jarang ditemui," kata Timbul, Rabu, 5 April 2017.
Timbul menjelaskan setiap hari pengunjung dapat menikmati wisata paralayang. Setiap hari, lima pilot siap membawa pengunjung. Namun, jumlah pilot ini menyesuaikan permintaan pengunjung. Jika ramai pengunjung, akan lebih banyak penerbangan di hari itu, khususnya di akhir pekan.
Baca Juga
Advertisement
"Sampai 500 orang bisa lebih. Hari biasa 100-200," ujar Timbur.
Timbul mengatakan biasanya jumlah penikmat wisata dirgantara ini ramai di sore hari. Suasana di sore akan semakin membawa pengunjung larut dengan suasana. Sebab, selain pemandangan pantai, pengunjung juga dapat menikmati matahari terbenam dari Waru Gupit.
"Pokonya disiapkan adalah mental dan uang tentunya," ujar dia.
Anda yang tertantang untuk melayang jangan khawatir dengan keselamatan. Pengelola, kata Timbul, melengkapi setiap pengunjung dengan alat keselamatan sesuai standar. Pilot paralayang itu juga disebut sudah layak terbang.
"Aman karena pilotnya sudah rekomendasi. Lalu semua peralatan sudah standar," kata Timbul.
Untuk menikmati wisata ini, pengunjung lokal harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 350 ribu lokal, sedangkan wisatawan mancanegara sebesar Rp 400-500 ribu. Jika tidak berminat, pengunjung tetap bisa menikmati matahari senja dari puncak Watu Gupit.