Warga Baduy Mulai Mudik

Rangkaian Lebaran Baduy akan berlanjut hingga Seba ke kepala daerah.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Apr 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 10:00 WIB
20160513-Tradisi-Seba-Baduy-Kecil-Banten-FP
Masyarakat Suku Baduy Luar mulai berjalan membawa hasil kebun dan sawah di Kampung Kadu Ketug, Kabupaten Lebak, Banten (13/05). Mereka berjalan ke Ciboleger naik angkutan umum. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Lebak - Warga Baduy yang bekerja di Jakarta dan Tangerang mulai mudik ke kampung halaman menjelang perayaan Lebaran Baduy yang jatuh pada Jumat, 14 April 2017. Perayaan Lebaran masyarakat Baduy yang jatuh pada kawalu ketiga dirayakan dengan menggelar upacara di Baduy Dalam.

"Kami senang bisa kembali ke kampung untuk merayakan Lebaran dan berkumpul bersama keluarga," kata Nani (23) seorang Baduy warga Cipiit, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (12/4/2017), dilansir Antara.

Nani yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Kemayoran, Jakarta, setiap Lebaran Baduy kembali ke kampung halaman. Dia mengatakan perayaan Lebaran sangat menyenangkan. Selain berkumpul bersama anggota keluarga, ia juga silaturahmi ke rumah-rumah tetangga.

Kegiatan Lebaran ini tentu disambut dengan keceriaan masyarakat Baduy setelah melewati Kawalu Satu dan Kawalu Tiga yang jatuh Jumat (14/4).

"Kami setiap mudik tentu membawa aneka makanan dan oleh-oleh lainnya untuk persedian Lebaran nanti," kata Nani.

Dia mengaku beruntung majikan tempatnya bekerja cukup baik karena memperbolehkannya mudik ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran. Dia mendapat waktu sepekan dan kembali lagi bekerja.

"Kami bekerja sebagai asisten rumah tangga untuk membantu ekonomi orangtua," kata dia.

Pulung (45), warga Baduy pedagang madu tidak berjualan keliling di Jakarta karena akan merayakan Lebaran. "Hasil jualan ini sedikit bisa untuk bekal Lebaran," kata dia.

Santa (45), warga Baduy mengatakan, saat ini masyarakat Baduy yang membuka ladang pertanian tersebar di perbukitan maupun perkebunan juga kembali ke kampung halaman untuk menyambut Lebaran. Mereka tersebar di sekitar Leuwidamar, Gunungkencana, Cirinten, Bojongmanik, Muncang, Sobang dan Cileles

Selain menggarap lahan pertanian itu, para petani Baduy juga menggarap lahan HGU Perum Perhutani maupun sewa lahan juga menggarap lahan orang dengan cara bagi hasil.

"Kami sebagai Baduy Luar atau penamping tentu patuh terhadap adat dengan mengikuti Baduy Dalam," kata dia.

Menurut Santa, setelah merayakan Lebaran Baduy nanti masyarakat melaksanakan kegiatan Nalaksa yang jatuh pada Selasa, 18 April 2017. Pada upacara Nalaksa, masyarakat Baduy mengeluarkan hasil komoditas pertanian berupa beras untuk diberikan kepada pemuka adat.

Pemberian beras ini merupakan bentuk sujud syukur selama setahun diberi penghasilan hasil pertanian. Pelaksanaan Nalaksa itu, kata dia, sama dengan ajaran Muslim untuk membayar fitrah sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"Setelah melaksanakan Nalaksa nanti sebulan ke depan merayakan acara Seba dengan mendatangi Bupati dan Gubernur," katanya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya