6 Jam Operasi Darah Beku Kirana, Korban Pembunuhan Medan

Kirana korban selamat pembunuhan sekeluarga di Medan sebelumnya mengalami pembekuan darah di kepala.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Apr 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2017, 09:00 WIB
Ilustrasi operasi bedah
Ilustrasi operasi bedah (wikipedia)

Liputan6.com, Medan - Kirana (4), korban selamat dari pembunuhan sekeluarga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, sukses menjalani operasi pembekuan darah di bagian kepala. Operasi itu dilakukan para ahli di RSUP Adam Malik.

Kepala Subbagian Humas RSUP Haji Adam Malik, Masahadat Ginting, mengatakan operasi tersebut berlangsung selama enam jam, yakni mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Operasi yang dijalani balita itu adalah operasi koreksi fraktur, yakni mengembalikan posisi tulang yang mengalami pergeseran ke posisi semula.

"Dalam operasi yang dilakukan di bagian kepala Kirana, tim dokter berhasil membersihkan darah yang membeku 200 CC akibat mengalami luka dan terjadi pembengkakan," ujar Masahadat, Kamis, 13 April 2017, dilansir Antara.

Ia mengatakan pascaoperasi yang dilakukan, Kirana banyak mengalami perubahan dan dia sudah bisa tersenyum, berkomunikasi, serta lancar minum susu. Selain itu, Kirana juga sudah mulai lincah bergerak dan tidur semakin nyenyak.

"Namun, Kirana yang baru selesai menjalani operasi yang ditangani dokter ahli bedah saraf perlu banyak beristirahat untuk mengembalikan staminanya yang banyak terkuras," ucapnya.

Masahadat menambahkan, Kirana dirujuk dari RS Bhayangkara di Jalan Wahid Hasyim Medan ke RSUP Haji Adam Malik pada Selasa (11/4) untuk menjalani operasi di bagian kepala.

"Tim medis yang melakukan operasi terhadap Kinara adalah dokter spesialis ahli bedah saraf. Operasi dilakukan di lantai 3 ruang IGT RSUP H Adam Malik," katanya.

Sebelumnya, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, kaget dengan ditemukannya lima anggota keluarga yang tewas pada Minggu pagi (9/4). Kelima korban tewas adalah Rianto (40) dan istrinya Yani (35), dua anaknya Naya (14) dan Gilang Laksono (10), dan mertuanya bernama Marni (50).

Adapun putri bungsu korban bernama Kirana (4) juga ditemukan kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS. Temuan atas peristiwa itu berawal dari kecurigaan warga karena korban tidak kunjung ke luar rumah dan lampu di rumah korban terus menyala meski telah siang.

Setelah diperiksa, warga menemukan keluarga di rumah tersebut telah menjadi korban pembunuhan, sehingga langsung melapor ke pihak kepolisian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya