Liputan6.com, Lebak - Sebanyak 2.083 anggota Suku Baduy Dalam dan Luar turun gunung mendatangi Pendopo Lebak, Banten. Dari "Negeri Para Petapa" itu, Urang Kanekes tersebut membawa berbagai macam hasil bumi, seperti pisang hingga gula aren yang diberikan kepada Ibu Gede, sang Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.
Dari pertapaan mereka di Luewidamar, Bumi Kanekes, masyarakat Suku Baduy Dalam berjalan kaki menyusuri persawahan, naik turun gunung, keluar masuk hutan dan kampung. Mereka sembari memikul hasil bumi di sepanjang jalur sejauh 39 kilometer.
"Tahun ini Seba Gede, kita enggak tahu perhitungannya gimana. Tapi menurut hitungan Baduy, ini masuk ke Seba Gede," ucap Iti Octavia, Bupati Lebak yang juga digelari sebagai Ibu Gede oleh masyarakat Baduy, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (28/4/2017).
Baca Juga
Guna melindungi keberadaan Urang Kanekes ini, Pemerintah Kabupaten Lebak mengaku telah menelurkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 32 Tahun 2001 tentang Perlindungan Hak Ulayat Masyarakat Baduy.
"Sebanyak 5.460 hektare, Perda Hak Ulayat. Karena di Baduy sendiri ada pemerintahan desa, di luar pemerintahan adat. Kalau di Baduy dipilih oleh adat untuk kepala desa, lalu disampaikan ke camat lalu ke bupati untuk dilantik," ia menerangkan.
Sepulang dari Pendopo Kabupaten Lebak, masyarakat Baduy akan diberi oleh-oleh makanan istimewa dan spesial. "Kita biasanya kasih ikan asin, garam, sama terasi," tutur Bupati Lebak.
Advertisement
Sekitar dua ribu anggota suku Baduy Dalam dan Luar sejak hari ini hingga lusa, 28-30 April 2017, menjalankan ritual Seba atau berkunjung ke pimpinan, bupati, dan gubernur di wilayah mereka guna memberikan hadiah berupa hasil alam yang telah ditanamnya.
Baduy Dalam berangkat dari Kampung Ciboleger dengan berjalan kaki menempuh jarak sejauh 39 kilometer dengan rute bervariasi. Mereka bisa melewati jalan aspal, perkampungan, hingga keluar masuk sawah dan hutan. Mereka menuju Pendopo Bupati Lebak di Rangkasbitung.
Selanjutnya, warga Suku Baduy Dalam akan berjalan kaki kembali sejauh 40 kilometer menuju Kota Serang sebagai pusat pemerintahan Provinsi Banten esok hari, Sabtu, 29 April 2017.