Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menghadiri acara Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) Jatim yang menggelar drama kolosal bertajuk "Sutasoma" di Atrium Tunjungan Plaza (TP) 3, Surabaya. Acara ini juga untuk memperingati Hari Waisak 2017/2561 BE yang jatuh pada 11 Mei 2017.
Sutasoma ini diambil dari Kitab Sutasoma yang diciptakan Mpu Prapanca di masa Kerajaan Majapahit yang berisi tentang kebinekaan. Dari itulah, tema ini diangkat dengan maksud untuk mengingatkan kembali arti kebinekaan dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
"Secara umum dapat saya sampaikan setiap acara keagamaan itu selalu dijadikan sarana untuk mempererat persatuan, antar-intern umat beragama maupun juga pesan-pesan untuk menyebarkan perdamaian," ucap Gus Ipul kepada Liputan6.com, Sabtu malam, 27 Mei 2017.
Menurut dia, salah satu alat untuk merekatkan diri itu banyak sekali. Di antaranya adalah kegiatan keagamaan seperti upacara hari Waisak kali ini di Surabaya, yang menghadirkan seluruh umat Buddha dari seluruh Jawa Timur.
Baca Juga
"Isi pesan di acara ini jelas bahwa mereka ingin hidup di Indonesia, ingin ikut mempertahankan Indonesia dan ingin juga berkontribusi untuk kemajuan Indonesia," ujar dia.
Gus Ipul menyampaikan pula, seluruh warga harus bersyukur karena situasi dan kondisi di Jatim tetap kondusif dan terpelihara dengan baik.
Advertisement
"Kita ingin situasi dan kondisi seperti ini tetap dipelihara dengan baik dan terus dikembangkan. Dan saya juga mengajak seluruh umat Buddha di Jawa Timur untuk berkontribusi supaya membuat Jawa Timur menjadi tetap adem," kata Gus Ipul.
Ketua Panitia Waisak Bersama, Rudi Budiman menambahkan, kegiatan ini menggambarkan bagaimana bangsa Indonesia yang hidup dalam kebinekaan, tetap bisa menjaga kesatuan bangsa Indonesia.
"Kebinekaan ini menjadi modal menangnya bangsa Indonesia di masa mendatang," ujar Rudi.