Penyedia Jasa Penukaran Uang Jalanan Diminta Pajang Uang Contoh

Salah satu penyedia jasa sempat menangis saat didatangi polisi Sidoarjo yang menggelar sidak penyedia jasa penukaran uang jalanan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Jun 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2017, 07:30 WIB
Penyedia Jasa Penukaran Uang Jalanan Diminta Pajang Uang Contoh
Salah satu penyedia jasa sempat menangis saat didatangi polisi Sidoarjo yang menggelar sidak penyedia jasa penukaran uang jalanan. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Sidoarjo - Polisi menggelar inspeksi mendadak atau sidak di beberapa jasa penukaran uang yang ada di Jalan Pahlawan, Sidoarjo, Jawa Timur. Hal tersebut untuk mengantisipasi peredaran uang palsu jelang Lebaran.

"Penukaran uang di jalanan merupakan momentum musiman yang kerap terjadi di bulan Ramadan. Namun, momentum itu kerap dijadikan kesempatan untuk meraup keuntungan dengan cara tidak halal," tutur Kapolsek Kota Sidoarjo, Kompol Roschulullah, Kamis, 1 Juni 2017.

Ada lima titik di Jalan Pahlawan yang menjadi sasaran pemeriksaan kepolisian. Namun, dari pemeriksaan itu polisi tak menemukan adanya uang palsu yang dijajakan jasa penukaran.

"Alhamdulillah selama lima tahun terakhir, sudah hampir enggak uang palsu. Harapan kami, upal tak terjadi lagi di Sidoarjo," katanya.

Tidak hanya peredaran uang palsu, polisi juga mengimbau kepada penyedia jasa penukaran uang agar lebih berhati-hati saat menjajakan uangnya di pinggir jalan. Pihaknya tak menginginkan perampasan uang terjadi seperti di tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun lalu ada semacam (perampasan) itu. Karena mereka menjajakan uangnya di pinggir jalan. Bisa saja hal itu terjadi. Tapi, kami sudah mengimbau agar jasa penukaran uang lebih berhati-hati lagi," ucap dia.

Pihaknya menekankan agar uang yang dijajakan hanya sebatas contoh sehingga tidak memicu tindak kriminal yang lebih besar. Pihaknya juga melibatkan petugas patroli yang disebar di berbagai titik. Upaya itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan kondusifitas masyarakat menjelang Lebaran.

Sementara, salah satu penyedia jasa penukaran uang, Nina (40) sempat kaget saat lapaknya didatangi petugas. Ibu asal Tuban itu mengaku baru pertama kali menjadi jasa penukaran uang.

"Saya pikir ada apa. Karena saya baru pertama kali kerja seperti ini," kata Nina yang sempat meneteskan air mata.

Kepada petugas, ia tak henti-hentinya berucap bahwa uang yang dijajakannya adalah uang asli. Menurut dia, uang yang dijajakan tersebut didapat dari seseorang bernama Agus yang berlokasi di sekitar Lemah Putro, Sidoarjo.

Meski begitu, ia juga merasa was-was jika ada pengendara yang tiba-tiba merampas uangnya saat melintas di dekatnya. "Tapi, uang yang dipajang ini hanya selembar saja kok. Sisanya saya taruh di tas biar aman," ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya