Induk dan Anak Orangutan Numpang Tidur di Kebun

Dua orangutan yang masuk kebun warga akhirnya dikembalikan ke habitatnya.

oleh Reza Efendi diperbarui 12 Jun 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2017, 19:30 WIB
orangutan sumatera
Orangutan Sumatera dikembalikan ke habitatnya (Liputan6.com / Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Sempat masuk ke pemukiman warga, dua ekor orangutan sumatera (Pongo Abelii) berhasil dikembalikan ke habitatnya oleh pihak Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut).

Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) Panut Hadisiswoyo mengatakan, dua ekor orangutan tersebut berjenis kelamin perempuan yang diperkirakan berusia 25 tahun dan satu berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia dua tahun.

Kedua ekor orangutan sempat masuk ke perkebunan warga yang berada di Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, pada Jumat, 9 Juni 2017.

"Mendapat informasi dari masyarakat yang dikirim ke tim Riset OIC, Human Orangutan Conflict Response Unit (HOCRU) Team berkoordinasi untuk segera berangkat menuju lokasi yang disebutkan pada hari itu juga," kata Panut, Senin (12/6/2017).

Selanjutnya HOCRU Team langsung meluncur menuju Desa Halaban, Kecamatan Besitang dengan menempuh perjalanan kurang lebih sekitar tiga jam dari Kota Medan. Bermalam di rumah seorang warga di sekitar areal perkebunan sawit, HOCRU Team terus berkoordinasi dengan tim riset.

"Menurut tim riset, induk orangutan memasuki kebun warga, dan menjelang malam membuat sarang serta tidur di lokasi sekitar area perkebunan," jelas Panut.

Keesokan harinya, Sabtu, 10 Juni 2017, dua orangutan induk beserta anaknya tersebut telah berpindah sarang sejauh kira-kira 30 meter dari lokasi yang dilaporkan sebelumnya. Setelah bekerja tidak lebih dari empat jam, pada pukul 09.30 WIB induk dan bayi orangutan jantan berusia dua tahun berhasil dievakuasi ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

"Dua individu yang baru saja dikembalikan ke habitat TNGL merupakan individu keenam dan ketujuh di tahun ini. Untuk memudahkan evakuasi, dilakukan sesuai SOP menggunakan senjata bius kepada induk orangutan, sementara anaknya diamankan dengan menggunakan jaring," terang Panut.

Sejak 2012 hingga 2016, YOSL-OIC telah melakukan rescue, baik penyitaan maupun translokasi dan telah menyelamatkan 110 individu orangutan. Sehingga sampai semester ini telah diselamatkan sebanyak 117 individu.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya