Liputan6.com, Garut - Sebagai salah satu rute utama mudik Lebaran nasional untuk Jawa bagian selatan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali kebagian pekerjaan rumah untuk menyambut para tamu pemudik yang lewat. Lantas bagaimana persiapan yang telah dilakukan salah satu daerah di Priangan Timur itu?
Kepala Kepolisian Resort Garut, AKBP Novri Turangga mengatakan lembaganya bersama seluruh instansi pemerintah yang berkepentingan menyiapkan hajat tahunan itu, telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas termasuk perbaikan fasilitas jalan.
"Soal nanti apakah menggunakan jalur one way (satu arah), rencananya akan diusulkan ke Polda, kebijakan Polda, melibatkan beberapa kabupaten, Garut, Bandung, Tasik, nanti akan disampaikan, tergantung harinya, bisa dua hari, dan seterusnya," ujar dia selepas rapat koordinasi gabungan persiapan jalur mudik yang digelar di Mapolres Garut, Senin, 12 Juni 2017.
Sebagai antisipasi terjadinya kemacetan, peran petugas polisi memang cukup vital. Beberapa rekayasa lalu lintas disiapkan, termasuk penyediaan fasilitas lainnya.
"Kalau hanya one way jelas tidak efektif karena menunggu ekor, tetap sebagai pengurai kemacetan (tetap digunakan)," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Novri mengatakan, untuk mengatasi penarik pungli di beberapa titik kemacetan saat mudik nanti, Polres Garut siap menerjunkan petugas untuk mengambil peran mereka. "Nanti akan ditertibkan," kata dia.
Sementara untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor di jalur Garut, petugas telah menyiapkan sejumlah alat berat di sejumlah titik rute arus mudik.
"Ancaman longsor harus (disiapkan) dan tidak tahu di mana saja yang akan longsor, nanti akan diantisipasi alat berat, di mana saja, jangan nunggu longsor baru berangkat agar gampang memobilisasi," ujarnya.
Bahkan untuk menghindari terjadinya kemacetan akibat mogok kendaraan, Polres Garut telah menyiapkan sejumlah bengkel mobil di sejumlah titik rute perjalanan.
"Jadi nanti kita menyiapkan bengkel mobil menggunakan motor, bukan pakai mobil agar tidak macet, karena mogok bisa mengganggu arus lalu lintas," ujarnya.
Saat ditanyakan penting tidaknya melibatkan penembak jitu sniper di wilayah Limbangan-Malangbong dalam mengamankan pemudik, Novri hanya mengatakan cukup mengoptimalkan peran anggota Resmob.
"Cukup resmob saja, tapi yang punya kualifikasi setaraf dengan sniper," ujarnya.