Liputan6.com, Manado - Menindaklanjuti instruksi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian terkait pengamanan wilayah perbatasan Sulut - Filipina, aparat Polda Sulut mengoptimalkan keberadaan personelnya di tiga Kepolisian Sektor (Polsek) pulau terluar. Salah satunya dengan mendeteksi dan menggeladah setiap kapal dan perahu.
"Kemarin kita sudah diskusi secara singkat apa yang perlu ditambah. Karena saya juga menyampaikan di sana ada di tiga Polsek yaitu Polsek Marore, Miangas dan Nanusa, kita sudah cukup di sana," kata Kapolda Irjen Bambang Waskito usai upacara peringatan HUT Bhayangkara di Mapolda Sulut, Senin, 10 Juli 2017.
Selain personel polisi di tiga Polsek itu, ada juga kekuatan Brimob, Polair dan intelijen. "Jadi kita sudah sangat sinergis dengan kesatuan lain, termasuk dengan TNI," ujarnya.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini kerja sama dengan pihak terkait berjalan bagus, termasuk patroli 24 jam di pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan Filipina. Pihaknya selalu mengawasi perahu yang merapat ke perairan Indonesia.
"Dan setelah merapat di pulau, akan kita geledah, kita cek penumpangnya," kata Kapolda.
Baca Juga
Pemeriksaan terhadap kapal dan perahu, termasuk para penumpangnya, terkait legalitas dokumen dan barang bawaan masing-masing penumpang. "Jangan sampai membawa barang-barang terlarang di Indonesia," ujar Bambang.
Dia mengungkapkan, beberapa waktu lalu ada kapal yang masuk dari salah satu pulau terluar dengan membawa sejumlah penumpang. "Ada sembilan orang dari sana juga sudah kita cek, rupanya memang mereka bekerja di Bitung, Sulawesi Utara," ujar Kapolda.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai keluar masuknya teroris dari jalur Sulawesi Utara (Sulut). Terkait itu, ratusan personel Brimob kembali dikirim ke wilayah perbatasan Sulut – Filipina.
"Ada lebih dari 120 personel Brimob telah dikirim ke wilayah perbatasan Indonesia dan Filipina, di pulau terluar Sulawesi Utara yaitu Pulau Miangas, Marore dan Nanusa," ujar Kapolri saat berada di Manado, Minggu, 9 Juli 2017.
Kapolri mengatakan, pengiriman ratusan personel Brimob itu untuk bergabung dengan Anggota TNI di wilayah perbatasan. Pengiriman pasukan itu, sambung dia, untuk mengantisipasi teroris keluar dan masuk melalui Sulawesi Utara.
"Sulawesi Utara ini pintu masuk keluar di wilayah perbatasan. Untuk itu, harus kita jaga dengan ketat," ujar Kapolri.
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini: