Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Kejadian tragis seorang pawang yang hendak menyelamatkan seorang remaja dari serangan buaya masih menjadi perhatian warga sekitar Sungai Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bahkan, mereka berbondong-bondong mendekati lokasi serangan buaya tersebut.
Polisi pun turun tangan. "Masyarakat hingga kini masih memadati lokasi terjadinya serangan buaya. Kami batasi agar mereka tidak terlalu mendekat," ucap Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Muara Jawa, Ajun Komisaris Triyanto, saat dihubungi Liputan6.com dari Kota Balikpapan, Kaltim, Senin (18/9/2017).
Triyanto mengimbau pula agar warga hati-hati kala beraktivitas di sekitar area Sungai Muara Jawa yang menjadi sarang buaya. Polisi juga tidak bisa memburu buaya di kawasan tersebut yang dianggap meresahkan warga.
Baca Juga
"Kami hanya bisa mengimbau warga agar hati-hati di kawasan tersebut. Apalagi, buaya juga termasuk satwa yang dilindungi, sehingga tidak serta-merta diburu. Di situ juga sudah menjadi habitat alam buaya muara," tutur Kapolsek Muara Jawa.
Segenap warganet sempat digemparkan video korban keganasan buaya di Sungai Muara Jawa, Kutai Kartanegara. Sosok korban yang belakangan diketahui bernama Supriyanto (39) itu sempat melakukan ritual aneh sebelum akhirnya diseret ke dalam sungai.
Supriyanto bermaksud membantu pencarian korban pertama Arjuna yang juga diterkam buaya di lokasi tersebut. Alih-alih bisa memberikan pertolongan terhadap remaja berusia 16 tahun itu, Supriyanto malah menyusul Arjuna menjadi korban kedua serangan buaya di Sungai Muara Jawa, Kutai Kartanegara.
Advertisement
Jasad Mengambang di Sungai
Dua korban keganasan buaya di Sungai Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, akhirnya ditemukan. Dua sosok jenazah atas nama Arjuna dan Supriyanto ditemukan sekitar 10 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), Dermaga Jeti Perahu, di Muara Jawa.
"Sudah ditemukan keduanya, kondisi mayat korban masih utuh. Hanya ada beberapa luka di badannya," ucap Kapolsek Muara Jawa, Ajun Komisaris Triyanto, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (18/9/2017).
Triyanto menjelaskan, korban pertama atas nama Arjuna ditemukan mengambang berjarak 10 meter dari lokasi serangan buaya, pada Sabtu, 16 September 2017, pukul 00.45 Wita. Pada jenazah korban terdapat luka di sekitar area wajah dan tangan kanannya.
Adapun Supriyanto, ujar Triyatno, mengalami luka robek gigitan kaki kirinya berikut wajahnya. Kedua korban diduga meninggal dunia akibat kehabisan napas setelah diseret ke dalam sungai di Muara Jawa yang mencapai lima meter dasarnya.
Triyanto menduga, kedua jenazah itu adalah korban keganasan buaya muara yang kerap didapati sekitar wilayah tersebut. Sungai-sungai di Kutai Kartanegara memang sudah terkenal dihuni oleh buaya air payau yang kerap menerkam ternak hingga manusia.
Saat ini, polisi sudah memulangkan kedua jenazah korban untuk dikuburkan keluarga masing masing di Anggana dan Muara. Penyidik juga membentangkan garis polisi agar warga menjauhi lokasi serangan buaya terhadap manusia di Sungai Muara Jawa.
Advertisement