Teror Buaya Ganas Riau, Jasad Penjaga Ladang Ditemukan Tak Utuh

Potongan tubuh korban teror buaya dibawa ke puskesmas dan kemudian dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.

oleh M Syukur diperbarui 19 Sep 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2017, 16:00 WIB
Pesepakbola Malang, Tewas Diserang Buaya Saat Latihan
Seorang pesepakbola remaja 'diculik' dan dibunuh oleh buaya sepanjang lima meter saat berlatih di tepi sungai

Liputan6.com, Riau - Jasad Suprianto, korban serangan buaya di Dusun I Kampung Baru, Kepenghuluan (Desa) Bagan Sinembah Timur, Kecamatan Bagan Sinembah Raya, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, ditemukan sudah tidak utuh lagi. Petugas hanya menemukan beberapa bagian tubuhnya, sementara sisanya diduga sudah dimangsa buaya.

"Sangat mengenaskan, ditemukan hanya beberapa organ seperti tulang bagian belakang dan kakinya. Itu pun tidak utuh," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bagan Sinembah Inspektur Satu Amru Abdullah kala dihubungi dari Pekanbaru, Selasa (19/9/2017) siang.

Dia menjelaskan, jasad laki-laki perantau asal Sumatera Utara itu‎ sempat dibawa ke puskesmas setempat. Jenazahnya lalu diserahkan kepada keluarganya oleh aparat desa setempat, disaksikan personel Polsek Bagan Sinembah.

Kepolisian menyebut keluarga menolak jasad divisum dan diautopsi. Kepolisian sendiri berniat memastikan penyebab kematian korban, apakah memang murni akibat serangan buaya atau ada penyebab lainnya.

"Karena menolak kita menghargai itu, hak keluarganya," kata Amru melalui sambungan telepon.

Lokasi ditemukannya korban berusia 46 tahun itu tergolong sulit dicapai. Pencarian hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki untuk menyusuri kanal-kanal yang ada di lokasi.

Setelah ditemukan, jasad korban hanya bisa dibawa berjalan kaki.‎ Mobil petugas hanya bisa menunggu di jalan untuk kemudian membawa potongan tubuh korban ke Puskesmas terdekat.

"Sangat sulit mencapai lokasinya, tidak bisa mobil masuk di sana," kata Amru.

Menurut Amru, korban dilaporkan hilang oleh teman satu pondoknya Dullah pada Kamis, 14 September 2017. Kala itu, Dullah meninggalkan korban di pondok untuk pergi ke kota.

Sebelum pergi, Dullah meminta korban bersiap-siap karena akan dijemput lagi untuk menjumpai keluarga yang baru datang dari Medan, Sumatera Utara. Ketika pulang, korban tidak ditemukan lagi.

Penasaran, Dullah mencari korban di pinggiran sungai dan hanya menemukan ember serta peralatan mandi korban. Hal ini dilaporkan ke aparatur desa setempat dan pencarian dilakukan dibantu kepolisian.

"Keduanya memang tinggal di pondok itu sebagai penjaga ladang," kata Amru.

Beberapa hari dicari, akhirnya jasad korban serangan buaya ditemukan tapi sudah tidak utuh lagi. Potongan tubuh korban ini dibawa ke Puskesmas selanjutnya dibawa oleh keluarganya untuk dikebumikan.

Saksikan video pilihan berikut ini!

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya