Penantian 7 Tahun Warga Desa di Bone Bolango Bangun Jembatan

Jembatan gantung itu sangat penting karena akan membuka akses jalan bagi warga yang kesulitan menjual hasil perkebunan ke Kota Gorontalo.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 25 Okt 2017, 04:01 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 04:01 WIB
Jembatan gantung
Warga Desa Mongoilo Utara dan Ilomata di Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, gotong royong memikul beberapa bagian jembatan gantung yang akan mempermudah akses mereka. (Liputan6.com/Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy)

Liputan6.com, Bone Bolango - Suara teriakan warga beradu dengan deras air sungai yang harus mereka lewati. Di pundak, mereka memikul sebuah pangkal besi jembatan. Mata mereka berbinar bahagia. Musababnya ini langkah awal dari terkabulnya harapan mereka untuk memiliki jembatan penyeberangan.

Mereka adalah warga Desa Mongoilo Utara dan Ilomata, salah satu desa terjauh di Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Telah sepekan lamanya, warga bergotong royong membangun jembatan penyeberangan.

Maklum, sejak desa ini berdiri tahun 2007, tak ada jembatan penyeberangan buat mereka. Pilihannya, mereka terpaksa melewati sungai cukup dalam untuk keluar dari desa.

"Rencana warga bikin jembatan gantung dulu dengan bentangan jembatan sekitar 70 meter, dananya dari dari berbagai pihak," ucap Camat Bulango Ulu, I Wayan Ranawa, Senin, 23 Oktober 2017.

Dia merinci, material seperti batu dan pasir merupakan swadaya warga dan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Sedangkan untuk jembatan disiapkan oleh pihak swasta yang bersimpati dengan kondisi di desa mereka.

Menurut Ranawa, jembatan gantung itu sangat penting karena akan membuka akses jalan bagi warga yang kesulitan menjual hasil perkebunan ke Kota Gorontalo. Belum lagi, para siswa SD hingga SMA akan lebih mudah berangkat kesekolah.

Hanya saja, jika hujan dan debit air naik, warga tak ada yang berani keluar desa karena arus sungai deras. Bahkan, rakit penyeberangan pun harus berhenti beroperasi.

Adapun tarif penyeberangan dengan rakit sebesar Rp 1.000 per orang, sedangkan setiap sepeda motor dikenakan Rp 4.000.

"Jika air naik, ya warga terpaksa berjalan kaki hingga 10 kilometer untuk menjual hasil kebunnya dengan kondisi jalan yang rusak," ujarnya.

Susahnya akses jalan di kawasan itu sudah sempat disampaikan ke pemerintah daerah melalui rapat dari tingkat desa hingga daerah.

Namun, besarnya anggaran menjadi persoalan tak kunjung dibuatnya jembatan penyeberangan yang dibutuhkan warga Desa Mongoilo Utara dan Ilomata, Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

"Dalam sebulan, mudah-mudahan jembatan gantung ini sudah bisa dimanfaatkan warga," Camat Bulango Ulu memungkasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya