Top 3 Berita Hari Ini: Belajar Toleransi dari Desa Kalikudi

Top 3 berita hari ini, agama-agama dan kepercayaan di Kalikudi belajar bersikap terbuka, toleran, dan menghargai kepercayaan orang lain.

oleh Dewi DiviantaBangun SantosoMuhamad Ridlo diperbarui 19 Nov 2017, 23:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2017, 23:00 WIB
Doa atau bekten di makam leluhur rutin dilakukan oleh masyarakat pelestari adat Kalikudi, Cilacap. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Doa atau bekten di makam leluhur rutin dilakukan oleh masyarakat pelestari adat Kalikudi, Cilacap. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Top 3 berita hari ini, Kalikudi merupakan sebuah desa di kecamatan Adipala, Cilacap, Jawa Tengah. Selain didiami oleh enam agama mainstream, di desa ini berkembang kelompok penghayat kepercayaan dan pelestari adat kejawen yang jumlahnya mencapai 400 kepala keluarga.

Sejak dahulu kala, agama-agama dan kepercayaan di Kalikudi belajar untuk bersikap terbuka, toleran, dan menghargai kepercayaan orang lain. Agar bisa selalu hidup rukun, saling menghargai dam tak saling menyalahkan.

Mereka bahkan membukan ruang dialog agar masyarakat yang berbeda agama bisa saling berkomunikasi satu sama lain.

Sementara itu, hasil pertemuan ASEAN Traffic Police Forum 2017 yang dibuka di Jakarta dan ditutup di Bali belum lama ini menghasilkan sembilan poin kesepakatan. Salah satunya memberlakukan Surat Izin Mengemudi (SIM) di wilayah hukum ASEAN.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Kata Warga Desa Kalikudi, Tuhanku Tuhanmu Juga

Penghayat kepercayaan dan Islam kejawen menggelar doa Muji Jumat Kliwon di Pasemuan (rumah ibadah). (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Kalikudi adalah sebuah desa di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Di tempat ini lahir dan berkembang berbagai adat tradisi warisan leluhur dan kepercayaan yang hidup berdampingan dengan agama lainnya.

Sejak dahulu kala, agama-agama dan kepercayaan di Kalikudi belajar untuk bersikap terbuka, toleran, dan menghargai kepercayaan orang lain. Contohnya, jika ada satu warga mengadakan selamatan atau kendurenan, maka dia akan mengundang tetangganya, tanpa memandang apa agamanya.

Pada hari raya keagamaan, atau hanya ritual-ritual kecil, semacam selamatan, baik yang beragama Muslim, Kristen, Buddha, Hindu, penghayat kepercayaan dan kejawen, berkumpul dan saling mendoakan dengan caranya masing-masing. 

Bahkan, saking tolerannya, doa dilakukan tak hanya sekali, namun bisa dua, tiga kali atau lebih. Doa dengan cara adat kejawen, dan dengan cara Islam.

Selengkapnya...

2. Buruan Daftar, 32 Perusahaan Buka 3.600 Lowongan Kerja di Jambi

Gubernur Zumi Zola membuka bursa lowongan kerja di Jambi. (Foto: Dok Pemprov Jambi/B Santoso)

Ribuan lowongan kerja serentak dibuka oleh 32 perusahaan dari berbagai bidang melalui Pameran Bursa Lowongan Kerja Provinsi Jambi. Bursa lowongan ini yang digelar di salah satu mal yang terletak di tepi sungai Batanghari.

Sejumlah perusahaan ikut dalam pameran bursa kerja itu. Mulai dari bidang kontruksi, perumahaan, perkebunan, perdagangan, perbankan, kesehatan, industri hingga layanan jasa.

Gubernur Jambi Zumi Zola mengungkapkan, bursa lowongan kerja itu adalah kerja sama antara Pemprov Jambi dan berbagai perusahaan yang ada di Jambi. Dia juga berharap bisa digelar setiap tahun dengan jumlah perusahaan yang semakin banyak.

Sementara itu, pesan Zola bagi para perusahaan, dapat memberikan hak-hak para tenaga kerja sebagaimana mestinya. 

Selengkapnya...

3. Sudah Siap Punya SIM yang Berlaku di Malaysia hingga Filipina?

KTP dan SIM palsu selanjutnya dimanfaatkan para penjahat untuk menipu para pemilik mobil rental. (Liputan6.om/Jayadi Supriadin)

Pertemuan ASEAN Traffic Police Forum 2017 dibuka di Jakarta dan ditutup di Bali. Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas Polri), Brigjen Pol Royke Lumowa mengungkapkan beberapa kesepakatan yang diambil pada forum tersebut.

Salah satu hasil kesepakatan yang dicapai adalah memberlakukan Surat Izin Mengemudi (SIM) di wilayah hukum ASEAN. Nantinya, dengan satu SIM saja, warga ASEAN bisa berkendara di mana saja di negara-negara yang tergabung dalam ASEAN.

"Tujuannya agar tidak menjadi kesulitan apabila kita ingin berkendara di negara lain, karena sudah ada SIM ASEAN ini," tutur Brigjen Pol Royke Lumowa.

Meski sudah disepakati, belum dalam waktu dekat SIM ASEAN akan diberlakukan.

Selengkapnya...

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya