Usai Konsumsi Daging Sapi Sakit, 9 Orang Terserang Antraks

Tiga hari setelah mengonsumsi daging sapi yang dipotong karena sakit, kulit lengan dan kaki warga seperti terbakar.

oleh Azwar Anas diperbarui 25 Nov 2017, 03:07 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2017, 03:07 WIB
Harga Daging Sapi Diprediksi Naik Jelang Lebaran 2017
Ilustrasi: Daging sapi. (Angga Yuniar/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Sembilan warga di Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo diduga terkena penyakit antraks seusai mengonsumsi daging sapi.

Kepala Puskesmas Tilongkabila, Roni Hunta mengatakan, pihaknya telah memeriksa warga yang diduga terkena antraks. Jika dilihat dari ciri-cirinya itu adalah antraks kulit.

"Namun hal itu baru bisa dipastikan dengan mengambil sampel darah dan dilakukan uji laboratorium," tegasnya.

Dilansir dari Antara, Juamt, 25 November 2017, antraks kulit yang diderita warga lebih banyak terdapat di bagian tangan dan lengan.

Mohamad Anshar Suleman (17) salah seorang warga yang diduga terkena antraks mengatakan, tiga hari sebelum terserang antraks, ia usai mengonsumsi sate sapi. Setelah itu, Anshar merasa panas, gatal, dan perih di bagian lengan.

"Saya makan sate dari sapi yang dipotong karena sakit, setelah itu lengan saya bengkak dan badan saya panas,” ujarnya.

Kini, Anshar dan warga lain yang diduga terkena antraks telah diberi antibotik dari dokter. Ia mengatakan, saat ini penyakit kulit yang dideritanya tinggal dua yang berada di lengan kiri dan kanan, karena di bagian siku kanan sudah sembuh.

"Daging sapi yang saya makan dimasak menjadi sate, selain saya anggota keluarga di rumah juga ikut memakannya, namun di rumah ini saya dan kakek saya yang terkena penyakit di kulit," tambah dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya