Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, melalui Bupati dan Wakil Bupati Batang memiliki cara tersendiri untuk membahagiakan para guru honorer di peringatan Hari Guru Nasional yang telah berdedikasi mengajar anak bangsa tanpa pamrih.
Maskuri, guru SDN Mojo Tengah, Kecamatan Blado, dan Evaliana Nur Aisyah Tyas, Guru SMPN 4 Bawang bak mendapat durian runtuh. Belum lama ini mereka mendapat hadiah sepeda motor untuk menunjang transportasi, dari kediamannya menuju ke sekolah tempat mereka mengabdi.Â
Setiap hari, baik Maskuri dan Evaliana harus menempuh jarak lebih dari 20 kilometer menuju ke sekolah tempatnya mengabdi. Memang, sekolah tempat mengajarnya itu berada di pelosok desa dan berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Batang.Â
Advertisement
Bupati Batang Wihaji menyatakan akan berusaha memberikan hadiah sepeda motor bagi semua guru yang masih mengabdi bukan PNS di sekolah pelosok desa.Â
"Pemberian sepeda motor tersebut atas dedikasinya mengabdikan dirinya mengajar anak bangsa tanpa pamrih," ucap Wihaji, Sabtu, 25 November 2017.Â
Baca Juga
Ia menambahkan, dua guru yang terpilih ini merupakan guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam mencerdaskan anak-anak di Kabupaten Batang di desa terpencil.
"Dua guru yang berdomisili di Limpung memilki semangat yang tinggi, karena setiap hari mereka mengajar dengan jarak tempuh 20 km dengan geografis yang luar biasa dengan kondisi jalan yang berbatuan. Ini sangat luar biasa dan patut kita beri apresiasi," kata dia.Â
Di peringatan Hari Guru Nasional, ia pun sangat berterima kasih kepada para guru. Meskipun belum berstatus menjadi PNS, mereka tetap memiliki semangat tanpa pamrih berjuang memberikan yang terbaik bagi para anak didiknya.Â
"Kedua guru ini patut kita contoh semangatnya, karena mereka sebagai guru pengabdian mempunyai semangat yang membara untuk berbagi ilmu kepada anak-anak kita di desa terpencil. Mereka tidak melihat honor yang diterima dengan perjuangannya menuju ke sekolah," jelasnya.Â
Wihaji pun tak menyangka kedua guru ini setiap malam berjualan kopi di Alun-Alun Limpung. Kendati demikiam, mereka tetap fokus mengajar sebagai pendidik.
"Hadiah sepeda motor ini bentuk apresiasi saya dengan Pak Wakil Bupati Suyono dengan menggunkan uang pribadi kita masing-masing," beber dia.Â
Ia membeberkan, tidak menutup kemungkinan kepada semua guru lainya yang mengajar di desa terpencil akan sama mendapatkan hadiah sepeda motor.
Wihaji menyatakan, jika bentuk apresiasinya bisa berbeda- beda. Hal ini untuk memberikan semangat kepada guru yang telah mengabdi.
"Pemberian sepeda motor ini sebagai bentuk kehadiran negara di saat masyarakat yang memang membutuhkan demi pengabdiannya kepada negara dan bangsa," jelasnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Â
Mengajar Penuh KeikhlasanÂ
Sementara itu, Maskuri dan Evaliana mengaku sangat berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati yang telah memberikan hadiah sepeda motor.
"Saya terima kasih sekali kepada Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono yang telah memperhatikan kami sebagai guru. Ini tidak kamai bayangkan akan mendapatkan sepeda motor," ucap Maskuri.Â
Hal senada juga diungkapkan Evaliana Nur Aisyah Tyas Guru SMPN 4 Bawang yang mengatakan akan merawat sepeda motor sebagai transportasinya dalam berangkat mengajar.
Pada peringatan Hari Guru Nasional, ia pun mengaku semakin bersemangat akan terus mengajar dan ini merupakan buah dari keikhlasanya dalam mengabdi.
"Pemberian motor ini sebagai semangat kami untuk terus berjuang mencerdaskan anak- anak di desa terpencil, karena kami telah bertekad menjad guru merupakan panggilan hati, sehingga kami tidak akan lelah untuk terus mengajar," ucap Evaliana memungkasi.Â
Advertisement