Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengusulkan ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di setiap provinsi di Indonesia. Holding BUMN Danareksa siapkan ancang-ancang.
Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi menyambut baik usulan tersebut. Pasalnya, Danareksa mengelola sejumlah kawasan industri yang bisa potensial menjadi KEK seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang resmi mengemban status KEK.
Baca Juga
"Nah, di holding Danareksa itu kita ada 7 kawasan industri. Ada di Medan, ada di Makassar, ada di sini, di sini ada 2 (Semarang dan Batang), di Surabaya ada, di Jakarta ada 2," ungkap Yadi di KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, ditulis Jumat (21/3/2025).
Advertisement
Motor Ekonomi Nasional
Dia pun menyadari Kementerian BUMN ingin Danareksa mengambil peran penting. Termasuk membuka peluang investasi dan menjadikannya sebagai motor ekonomi nasional.
"Kelihatannya arahan dari pemegang saham kami juga ingin kita berperan lebih aktif untuk melakukan, membuka, berinvestasi atau mengakuisisi kawasan-kawasan atau kawasan untuk bisa dijadikan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi baru," tuturnya.
"Jadi kita juga punya ada aset di Batam, jadi lengkap untuk bisa kita pastikan simpul-simpul ekonomi tadi kita berinvestasi," sambungnya.
Yadi menjelaskan, di Jawa Tengah, selain KITB, Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) juga digadang-gadang bisa mengemban status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Alhasil, investasinya bisa meluas.
"Sebagai contoh tadi kan sudah disampaikan juga oleh Pak Menko Airlangga ya, bahwa ada kemungkinan KIW itu pun akan didorong untuk menjadi kawasan ekonomi khusus juga. Jadi nanti investasi yang mengalir ke Jawa Tengah ini bisa ke KITB, bisa juga ke KIW," bebernya.
Â
Keinginan Prabowo
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto ingin seluruh provinsi di Indonesia memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menurutnya, jumlah itu ideal untuk memaksimalkan potensi ekonomi nasional dari investasi.
Prabowo mengungkapkan rencana untuk membangun beberapa KEK kedepannya. Menyusul sejumlah KEK yang sudah beroperasi, termasuk KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah.
"Ini salah satu dari berapa puluh rencana KEK yang kita akan bangun," ungkap Prabowo dalam peresmian KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Dia menyampaikan, setidaknya ada 1 KEK setiap provinsi di Indonesia. Artinya, perlu dibangun sebanyak 38 KEK.
"Nanti mungkin idealnya 1 KEK di tiap provinsi. Jadi ujungnya kita harus punya 38 KEK itu yang kita ingin kita ke arah sana," ucapnya.
Kepala Negara mengatakan fundamental ekonomi Indonesia terbilang kuat meski ada goncangan secara global.
"Saya kira nanti kita lihat semakin ke depan semakin baik semakin kuat. Fundamental ekonomi kita kuat. kalau di sana-sini ada goncangan, itu goncangan dunia, tapi kita kuat, fundamental kita kuat," bebernya.
Â
Advertisement
KEK Indonesia Masih Kalah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kerap jadi tujuan investasi di Asia Tenggara. Namun, Indonesia dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya.
"Di kawasan ASEAN, KEK menjadi upaya untuk menarik investasi," ungkap Menko Airlangga dalam Peresmian KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Dia menjelaskan beberapa KEK dengan luasannya di negara-negara lain. Diantaranya, Vietnam yang memiliki 4 KEK dengan luasan lahan 1,6 juta hektare. Kemudian, Malaysia memiliki 6 KEK dengan luas 2,15 juta ha.
Berikutnya, ada Thailand yang memiliki 10 KEK dengan luas total 622 ribu ha. Serta Filipina, sebagai negara kepulauan memiliki 419 KEK dengan luas 20 ribu ha.
Â
