Liputan6.com, Nusa Dua - Nusa Dua Light Festival (NDLF) kembali digelar oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporate/ITDC) di Pulau Paninsula, kawasan wisata Nusa Dua, Bali, pada 8 Desember 2017 hingga 14 Januari 2018.
"Kali ini kita akan ajak para pengunjung merasakan sensasi pada zaman Dinosaurus," ujar Jadmiko Santosa, Wakil Direktur Utama dari ITDC, saat jumpa pers di kawasan ITDC, Selasa, 5 Desember 2017.
Ia mengatakan, Nusa Dua Light Festival tahun ini bekerja sama dengan Taman Pelangi. Ia menyebut ajang yang digelar untuk kali kedua pada tahun ini sekaligus untuk membuktikan bahwa aktivitas pariwisata di Bali masih tetap berjalan normal.
Advertisement
Baca Juga
"Kita tahu tingkat hunian hotel dan tingkat kunjungan wisatawan ke Bali mengalami penurunan yang cukup drastis pascapeningkatan status Gunung Agung. Namun dengan adanya festival lampion ini, kita buktikan kepada wisatawan jika Bali masih aman untuk dikunjungi dan dengan harapan wisatawan mau melakukan kunjungannya kembali ke Bali," ucapnya.
The Jungle adalah tema dari event yang digelar selama 38 hari tersebut. NDLF buka dari sore hari pukul 16.00 Wita hingga 22.00 Wita dengan tarif Rp 25 ribu untuk hari biasa dan Rp 30 ribu di hari libur.
Berkaca dari penyelenggaraan sebelumnya, Jadmiko menargetkan kunjungan di angka 38 ribu orang atau target 1.000 kunjungan per harinya. "Angka 38 ribu tersebut masih bersifat konservatif. Jika berkaca pada penyelenggaraan sebelumnya bulan Juni–Juli 2017, kita melebihi target dari 48 ribu tembus hingga 200 ribu kunjungan. Kita tetap optimistis," ujarnya.
Sementara itu, Agung Riyadi selaku Direktur Utama dari PT Cikal Bintang Bangsa – Taman Pelangi yang dipercaya mengelola Festival Lampion terbesar di Bali tersebut menegaskan bahwa Bali masih cukup layak untuk dikunjungi.
"Saya cukup kaget saat melakukan perjalanan ke Bali, hampir separuh kursi pesawat kosong. Tapi ketika saya sampai di Bali, Bali itu masih aman untuk kita kunjungi, aktivitas masih berjalan normal," ucapnya.Â
Nikmati dari Ketinggian
Dia juga mengatakan, dalam konsep The Jungle tersebut, Taman Pelangi menyajikan tiga konsep utama, yakni food, fun, and festival. Para pengunjung, kata dia, akan diajak merasakan sensasi bertemu makhluk purba dalam bentuk lampion besar, seperti Dinosaurus dan tanaman purba.
"Serta spot untuk foto selfie. Juga kita harapkan menjadi sebuah tren, event ini juga cocok untuk keluarga mengingat wahana bermain untuk anak–anak juga kami sediakan," katanya.
Selain diajak merasakan sensasi tinggal di zaman purba, pengunjung bisa menikmati keindahan Nusa Dua dari ketinggian 25 meter. Pengunjung bisa menaiki balon udara yang berkapasitas untuk enam orang tersebut untuk menikmatinya.
"Jarang kan kita bisa menikmati keindahan Nusa Dua dari ketinggian. Jika cuaca bagus pemandangan yang terlihat akan sangat indah," kata Jadmiko.
Pengelola Nusa Dua juga menyiapkan acara spesial dari biasa pada malam Natal dan pergantian tahun. Di dalamnya termasuk pesta kembang api dan sajian musik yang menyemarakkan suasana.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement