Lompat Tembok Lapas Kerobokan, Napi AS Jatuh di Atap Bedeng

Chrishan Beasley (32) dan Anthony Hoffman (57) melarikan diri dari Lapas Kelas IIA Kerobokan. Aksinya terekam kamera pengawas.

oleh Dewi Divianta diperbarui 12 Des 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2017, 16:00 WIB
Napi AS kabur
bedeng tempat loncatan untuk kabur napi amerika Serikat usai membobol plafon Lapas Kerobokan (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Chrishan Beasley (32) dan Anthony Hoffman (57) melarikan diri dari Lapas Kelas IIA Kerobokan. Paul berhasil ditangkap oleh buruh proyek setelah terjatuh saat menuruni tembok tinggi lapas yang terletak di Jalan Gunung Tangkuban Perahu tersebut, sementara Chrishan berhasil meloloskan diri.

Rupanya, pelarian keduanya terekam CCTV yang terpasang di dalam dan sekitar lapas terbesar di Bali itu. Keduanya diketahui melarikan diri pada pukul 04.10 Wita pagi tadi.

Kepala Lapas Kerobokan, Tony Nainggolan, menjelaskan dari hasil pemeriksaan CCTV, terekam adanya bantuan dari pihak luar atas kaburnya kedua terpidana tersebut.

"Kita pasang CCTV di sekitar lapas. Terekam adanya bantuan dari orang dari luar lapas," kata Tony, Selasa (12/12/2017).

Dari rekaman CCTV terekam awalnya Paul yang berada di kamar nomor 4 Blok Lovina mendatangi kamar nomor 7 di blok sama yang merupakan tempat Chrishan ditahan. Mereka kemudian memotong terali besi di atas plafon menggunakan gergaji besi.

Selanjutnya, mereka turun melalui tembok belakang. Mereka juga terpantau beberapa kali memanjat tembok di sisi timur lapas.

"Yang turun kabur duluan itu Chrishan. Mereka menggunakan tali warna biru yang disambung kabel dan tangga," terang Tony.

Namun, nasib sial menimpa Paul. Saat turun untuk kabur, ia jatuh di atap bedeng yang dibangun oleh buruh proyek yang kebetulan menempel dengan tembok lapas.

"Paul waktu turun jatuh. Buruh yang kaget lalu bangun dan menangkap mereka dan diserahkan ke Lapas Kerobokan," ujarnya.

 

Sosok Misterius yang Membantu Kabur

Tony menduga ada yang memberitahu keduanya untuk turun melalui bedeng yang menempel dengan tembok lapas. Orang tersebut terekam di kamera CCTV. Ia menegaskan orang tersebut bukan sipir, bukan pula buruh proyek.

"Bukan petugas kita (sipir) bukan pula buruh proyek itu. Ada orangnya. Chishan saat ini masih berada di Bali," tuturnya.

Sementara Paul saat ini dijebloskan ke sel isolasi untuk proses interogasi. Hal itu juga dilakukan untuk mengantisipasi amukan napi lain terhadap Paul. Saat ini, petugas gabungan masih memburu narapidana kabur lainnya, yaitu Chrishan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya