Kesengsem, Bule Portugal Datang ke Bojonegoro Lamar Seorang Gadis

Bule Portugal itu bersedia masuk Islam dan berlatih membaca Alquran.

diperbarui 23 Mar 2018, 03:02 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 03:02 WIB
Menikah
Ricardo Jorge Nogueira Dos Santos belajar membaca Al Quran (Yudi Handoyo/JawaPos.com)

Bojonegoro - Darwati bikin heboh tetangganya di Desa Balong Cabe, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Sabtu, 17 Maret 2018 lalu. Perempuan berusia 27 tahun itu kedatangan seorang bule. Namanya Ricardo Jorge Nogueira Dos Santos (34) asal Portugal.

Informasi yang diperoleh JawaPos.com, kehadiran bule asal Portugal itu pun menarik perhatian. Warga sekitar ramai-ramai datang ke rumah Darwanti untuk melihat langsung Ricardo yang merupakan calon suaminya. Tak sedikit warga yang kemudian meminta foto bersama dengan pria asing berparas tampan, berkulit putih, dan berperawakan santai itu.

Ricardo rela meluangkan waktunya untuk datang ke Indonesia demi menemui kedua orangtua sang pujaan hati. Dia sekaligus menyampaikan niatnya untuk mempersunting perempuan yang dikenalnya enam bulan lalu tersebut.

"Orangtua sudah menerima. Sebelumnya baik saya maupun orangtua juga merasa enggak percaya. Namun, setelah ia membuktikan datang ke rumah dan ngomong langsung kepada orangtua untuk menikahi, saya baru percaya. Bahkan, dia bersedia menjadi seorang mualaf dan tanpa ada paksaan," terang Darwati di rumahnya, Kamis, 22 Maret 2018.

Selang dua hari setelah sampai di kampung, bule yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan perusaan mobil di Portugal itu resmi menjadi mualaf. Tepatnya pada Senin, 19 Maret 2018 lalu. Ricardo masuk Islam di Masjid Wali Songo Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro.

 

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

 

 

Masuk Islam

Menikah
Prosesi pengislaman Ricardo Jorge Nogueira Dos Santos. (Yudi Handoyo/JawaPos.com)

Selanjutnya, Ricardo akan menikahi Darwati setelah sertifikat muslimnya jadi. "Dalam waktu dekat rencananya kami melakukan prosesi pernikahan di kampung. Dia cuti kerja selama satu bulan. Nanti kalau surat mualaf sudah jadi akan langsung digelar pernikahan. Setelah nikah, saya dibawa dan hidup di negaranya," tuturnya kepada JawaPos.com.

Darwati berkenalan dengan Ricardo melalui media sosial ketika masih menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan. Keduanya menjalin komunikasi secara intens.

Pertama kali, Ricardo dan Darwati melakukan pertemuan di Pantai Kuta, Bali. "Setelah merasa cocok, dia meminta saya untuk menjadi pacar sekaligus istrinya. Setelah satu bulan kemudian, saya baru menerimanya. Karena saya sudah merasa bahwa dia yang terbaik," ujarnya.

Darwati mampu berkomunikasi dengan baik karena cukup lancar berbahasa Inggris. Empat tahun terakhir dia bekerja sebagai perawat dari pasangan Warga Negara Asing (WNA) di Taiwan dan sering berbicara menggunakan bahasa Inggris.

Waktu bergulir. Darwati lalu menyampaikan kabar akan dinikahi Ricardo kepada orangtuanya. Awalnya, orangtua sempat meminta Darwati berpikir kembali mengenai lamaran Ricardo. Mereka tak mau Darwati tinggal di luar negeri. Setelah diberi pengertian, kedua orangtua Darwati akhirnya memberikan restu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya