Kisah Mistis di Balik Raibnya Nenek Katiyem di Hutan Gumelar

Kalong, oleh sebagian orang diyakini sebagai sosok makhluk gaib yang kerap bikin orang tersesat.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 18 Apr 2018, 03:01 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2018, 03:01 WIB
Nenek Katiyem ditemukan di aliran sungai pinggir hutan, Gumelar, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/TRC BPBD BMS/Muhamad Ridlo)
Nenek Katiyem ditemukan di aliran sungai pinggir hutan, Gumelar, Banyumas. (Foto: Dok. TRC BPBD BMS/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Sebagian warga pinggiran hutan di Banyumas, Jawa Tengah, masih memercayai mitos dan hal gaib yang bisa terjadi di hutan. Salah satunya, jika ada orang hilang.

Ini pula yang terjadi pada Senin, 16 April 2018. Katiyem, warga Desa Karangkemojing, RT 007 / RW 003, Kecamatan Gumelar, raib secara misterius.

Sehari-hari, Katiyem membantu suaminya mencari kayu bakar di pinggir hutan perbatasan kebun warga dengan Perhutani. Sekitar pukul 10.00 WIB, sang suami sempat menyuruh Katiyem mengambil kapak di tumpukan kayu pinggir hutan.

Katiyem pun beranjak meninggalkan suaminya. Namun, hingga beberapa waktu kemudian, Katiyem tak kembali membawa kapak. Sang suami tak menyadari, saat itu Katiyem sudah hilang di hutan.

Capek menunggu, sang suami lantas menyusul ke tumpukan kayu yang jaraknya tak terlampau jauh. Namun, ia tak menemukan Katiyem di sana.

Nenek berusia 62 tahun itu raib bak ditelan hutan. Ia tak diketahui jejaknya. Mendengar kabar itu, warga segera mencari orang hilang ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tim Gabungan dan Ratusan Terlibat Pencarian Nenek Katiyem

Nenek Katiyem ditandu dengan sarung yang dipalang kayu. (Foto: Liputan6.com/TRC BPBD BMS/Muhamad Ridlo)
Nenek Katiyem ditandu dengan sarung yang dipalang kayu. (Foto: Dok. TRC BPBD BMS/Muhamad Ridlo)

"Suami korban sempat melaporkan kejadian itu kepada pihak desa untuk melakukan pencarian," ucap Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Kusworo, Selasa, 17 April 2018.

Pemerintah desa lantas meneruskan laporan kejadian orang hilang itu kepada kepolisian. Tim pencari gabungan pun terbentuk. Mereka segera mencari keberadaan Nenek Katiyem.

Kabar hilangnya Katiyem cepat menyebar hingga memancing sejumlah anggota SAR untuk bergabung mencari keberadaan orang hilang ini. Mereka berkejaran dengan waktu.

Warga dan Tim SAR gabungan tentu tak ingin nenek nahas ini ditemukan dalam kondisi tanpa nyawa. Mereka ingin secepatnya menemukan dan menyelamatkan Katiyem.

"Unsur yang terlibat mulai dari Polsek, Koramil, Satpol PP, BPBD, Rapi, dan warga setempat," dia menjelaskan.

Kusworo mengungkapkan, titik pencarian dipusatkan di tempat terakhir Nenek Katiyem terdeteksi, yakni area tempat pengambilan kayu bakar, tempat mengambil dedaunan, tempat menumpuk kayu bakar, hingga areal persawahan.

Benarkah Nenek Katiyem Raib Dibawa Makhluk Gaib?

Nenek Katiyem shock dan tak bisa menjelaskan penyebab ia hilang misterius. (Foto: Liputan6.com/TRC BPBD BMS/Muhamad Ridlo)
Nenek Katiyem shock dan tak bisa menjelaskan penyebab ia hilang misterius. (Foto: Dok. TRC BPBD BMS/Muhamad Ridlo)

Namun, hingga Senin malam, pencarian tak membuahkan hasil. Nenek Katiyem seolah masih didekap hutan nan seram. Keesokan harinya, pencarian kembali dilanjutkan. Tiba-tiba-kabar baik meruap dari salah satu regu pencari.

Nenek yang hilang sejak Senin siang itu terlihat duduk menyendiri di sebuah saluran air Kamis, sekitar pukul 11.00 WIB. Katiyem akhirnya ditemukan selamat meski kondisi tubuhnya lemah.

Tim pencari segera memberikan air bening agar tenaga Nenek Katiyem segera pulih. Ia tampak shock atau terpukul psikisnya dan tak sanggup berkata-kata.

Lantaran kondisinya yang lemah, tim lantas menandu Nenek Katiyem menggunakan sarung yang dipalang kayu. Ia langsung dibawa ke rumahnya di Karangkemojing.

Hilangnya Katiyem yang misterius ini masih belum diketahui penyebabnya. Katiyem masih bungkam seribu bahasa.

Padahal, ia adalah sosok yang senang berinteraksi. Oleh sebagian orang, kejadian semacam ini sering dikaitkan dengan mitos atau dunia gaib.

Warga Banyumas menyebut orang tersesat tanpa diketahui penyebabnya dengan istilah "digawa kalong" atau dibawa kalong. Kalong, oleh sebagian orang diyakini sebagai sosok makhluk gaib yang kerap bikin orang tersesat.

"Orang Jawa biasa menyebut orang hilang dibawa kalong," Kusworo menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya